Palangka Raya, Kantamedia.com – Tingginya harga gas melon ditingkat eceran yang melebihi harga eceran tertingi (HET) dikeluhkan masyarakat, oleh karena itu terkait hal ini harus benar-benar diperhatikan dan jangan sampai terkesan dibiarkan.
Menyikapi Hal Ini, Anggota DPRD Kalteng, Sirajul Rahman meminta agar penyaluran gas melon atau gas elpiji 3 kg diawasi dengan ketat oleh pihak terkait khususnya pemda maupun pertamina.
“Penyalurannya harus benar-benar diawasi supaya tepat sasaran, karena kita melihat banyak agen resmi yang masih menyalurkan ke penjual eceran sehingga membuat harganya mahal,” katanya, Sabtu, (20/04/2024).
Sirajul mengungkapkan, mahalnya harga gas melon yang notabene merupakan gas subsidi dari pemerintah ini terjadi hampir disejumlah wilayah terutama di Kalteng, salah satunya yakni Kabupaten Murung Raya.
Di Kabupaten Murung Raya lanjut Sirajul, harga gas melon atau elpiji 3 kg yang dijual di tingkat eceran arau warung bisa mencapai Rp 55 – Rp 60 ribu pertabungnya, hal itu tentu sangat dikeluhkan masyarakat.
“HET gas melon ini kalau tidak salah Rp 22 ribu, dijual dengan harga jauh lebih tinggi itu sangat memberatkan masyarakat, jadi memang harus ada pengawasan dari pemda maupun pertamina terkait harga ini,” tuturnya.
Sirajul menyebut, pengawasan penting dilakukan guna menekan harga jual gas melon di tingkat eceran, dan itu perlu dilakukan secara menyeluruh tidak hanya di wilayah perkotaan tapi juga hingga perdesaan. (Mhu)


