Gedung Instalasi Farmasi RSUD Pulang Pisau Terbakar

Kerugian Capai Rp1 Miliar Lebih

Pulang Pisau, Kantamedia.com – Kebakaran melanda Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pulang Pisau, Kalimantan Tengah, Sabtu (26/07/2025), sekitar pukul 14.30 WIB. Insiden yang diduga akibat korsleting listrik ini menimbulkan kepanikan besar di lingkungan rumah sakit, namun berhasil ditangani tanpa menimbulkan korban jiwa.

Api pertama kali terlihat membakar bagian atap gedung dan dengan cepat menyebar ke beberapa ruangan administrasi. Asap tebal membubung tinggi dan membuat suasana RSUD menjadi mencekam. Para pasien, tenaga medis, dan pengunjung segera dievakuasi oleh petugas rumah sakit, dibantu warga sekitar yang dengan sigap turut mengamankan situasi.

Direktur RSUD Pulang Pisau, dr. Muliyanto Budihardjo, menyampaikan bahwa titik api semula muncul menyerupai sambaran listrik, meski penyebab pasti kebakaran masih dalam proses penyelidikan.

“Kebakaran ini terjadi sekitar pukul 14.30 WIB dan awalnya tampak seperti akibat sambaran listrik. Tapi kami belum bisa menyimpulkan penyebab pastinya,” ungkap dr. Muliyanto di lokasi kejadian.

Terkait ketersediaan obat-obatan pasca kebakaran, pihak rumah sakit memastikan tidak ada gangguan terhadap pelayanan medis bagi pasien rawat inap. Bantuan juga telah dikoordinasikan dengan pihak terkait.

“Untuk stok obat-obatan saat ini aman. Kami juga sudah mendapat dukungan tambahan dari RSUD Kapuas, Dinas Kesehatan Pulang Pisau, dan Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah,” tambahnya.

Pemadaman api dilakukan oleh tim gabungan dari BPBD Pulang Pisau, Damkar Pulang Pisau, TNI-Polri, Manggala Agni, serta dibantu BPBD Kapuas dan relawan pemadam dari wilayah Kapuas. Api berhasil dikendalikan dalam waktu sekitar satu jam.

Meski tidak memakan korban jiwa, kerusakan bangunan cukup signifikan terjadi terutama pada area perkantoran administrasi dan jaringan instalasi listrik RSUD.

Peristiwa ini menimbulkan kerugian material yang ditaksir mencapai lebih dari Rp1 miliar. Saat ini, proses identifikasi dan evaluasi kerusakan masih dilakukan untuk memulihkan operasional rumah sakit secara bertahap. (arw)

Bagikan berita ini