Hut Ri

Harga Emas Kembali Capai Rekor Tertinggi, Antam Naik Rp13.000 Per Gram

Kantamedia.com – Harga emas Antam hari ini, Rabu (5/2/2025), kembali mencatat rekor tertinggi setelah naik sebesar Rp 13.000 per gram.

Harga emas Antam hari ini menjadi sebesar Rp 1,663 juta per gram dari sebelumnya Rp 1,650 juta per gram untuk pengambilan di Butik Emas LM Gedung Antam.

Sementara itu, harga buyback emas Antam hari ini juga naik Rp 13.000 menjadi Rp 1,514 juta per gram.

Berikut harga emas batangan Antam hari ini yang tercatat naik pada laman Logam Mulia Antam:

– Emas 0,5 gram: Rp 881.500

– Emas 1 gram: Rp 1.663.000

– Emas 2 gram: Rp 3.270.000

– Emas 3 gram: Rp 4.885.000

– Emas 5 gram: Rp 8.119.000

– Emas 10 gram: Rp 16.160.000

– Emas 25 gram: Rp 40.237.500

– Emas 50 gram: Rp 80.355.000

– Emas 100 gram: Rp 160.590.000

– Emas 250 gram: Rp 401.087.500

– Emas 500 gram: Rp 801.875.000

– Emas 1.000 gram: Rp 1.503.600.000

Sejalan dengan harga emas Antam yang hari ini naik Rp 13.000 menjadi Rp 1,663 juta per gram, harga perak juga naik sebesar Rp 250 menjadi Rp 18.240 per gram.

Harga Emas Dunia

Harga emas dunia mencapai rekor tertinggi sepanjang sejarah pada Senin (3/2/2025), didorong oleh meningkatnya permintaan aset safe haven setelah kebijakan tarif Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump terhadap Kanada, China, dan Meksiko memicu kekhawatiran inflasi yang berpotensi memperlambat pertumbuhan ekonomi.

Dilansir dari Reuters, harga emas spot naik 0,8% menjadi US$ 2.818,99 per ons setelah sebelumnya menembus rekor US$ 2.830,49 di awal sesi perdagangan. Sementara itu, harga emas berjangka AS menguat 0,8% pada level US$ 2.857,10.

Direktur perdagangan logam di High Ridge Futures David Meger menyampaikan, meskipun penguatan dolar biasanya membatasi kenaikan harga emas, permintaan terhadap logam mulia ini tetap tinggi akibat ketidakpastian ekonomi yang dipicu oleh kebijakan tarif Trump.

Donald Trump memberlakukan tarif sebesar 25% terhadap impor dari Kanada dan Meksiko, serta mengenakan biaya tambahan 10% pada produk asal China. Kebijakan ini memicu ketegangan perdagangan global yang dikhawatirkan dapat memperlambat pertumbuhan ekonomi sekaligus meningkatkan inflasi.

Sebagai respons, Kanada dan Meksiko mengambil langkah balasan, sementara China mengajukan gugatan ke Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) dan berencana mengambil tindakan lebih lanjut. Trump pun akhirnya mengumumkan penangguhan sementara tarif impor terhadap Meksiko selama satu bulan.

Kepala Strategi Komoditas di TD Securities Bart Melek menyampaikan, pasar masih belum sepenuhnya yakin seberapa besar dampak perang dagang ini. Apabila ketegangan perdagangan terus berlanjut dalam jangka panjang, harga emas bisa melonjak lebih tinggi. Emas dikenal sebagai aset perlindungan di tengah ketidakpastian ekonomi dan geopolitik.

JP Morgan menilai, tekanan dari pasar ekuitas dapat membatasi kenaikan harga emas dalam jangka pendek. Namun, dampak negatif dari kebijakan tarif berpotensi menjadi faktor bullish bagi harga emas dalam jangka menengah.

Di sisi lain, bank-bank emas batangan memanfaatkan momentum dengan memindahkan emas dari pusat perdagangan di Asia, seperti Dubai dan Hong Kong, ke AS guna meraup keuntungan dari premi harga emas berjangka yang lebih tinggi dibanding harga spot. (*)

Bagikan berita ini