Palangka Raya, Kantamedia.com – Potensi budi daya beberapa tanaman buah di Kalimantan Tengah (Kalteng) sangat besar. Terlebih dengan dibukanya program strategis nasional food estate di wilayah itu.
Direktur Perluasan dan Perlindungan Lahan, Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian Kementerian Pertanian (Kementan) Erwin Noorwibowo dalam sebuah diskusi daring pada Agustus 2022 lalu mengungkapkan, budi daya tanaman buah di food estate untuk tahun anggaran 2020 sampai 2021 mencapai luas 590 hektare, dengan potensi produk buah 12.626 ton senilai Rp79,55 miliar.
Tanaman buah yang dibudidayakan antara lain jeruk, kelengkeng, dan pisang.
Mengutip data “Provinsi Kalimantan Tengah Dalam Angka 2022” yang diterbitkan Badan Pusat Statistik (BPS) Kalteng, dalam tiga tahun terakhir (2019-2021), produksi jenis buah terbanyak di provinsi itu adalah Pisang (Banana).
Pada 2019, produksi Pisang Kalteng 266.795 kwintal, kemudian pada 2020 meningkat menjadi 304.103 kwintal, dan produksi kembali meningkat mencapai 445.721 kwintal.
Selain Pisang, produksi jenis buah-buahan terbanyak lainnya di Kalteng adalah Nangka/Cempedak (Jackfruit) dan Nenas (Pineapple).
Pada 2019, produksi Nangka/Cempedak di Kalteng mencapai 202.056 kwintal, kemudian pada 2020 produksi menurun menjadi 136.517 kwintal, dan pada 2021 tercatat produksi sebanyak 155.195 kwintal.
Sedangkan Nenas menjadi jenis buah dengan produksi terbanyak ketiga di Kalteng. Pada 2019 tercatat hanya 65.790 kwintal, kemudian melonjak lebih dari 2 kali lipat pada 2020 menjadi 144.553 kwintal dan pada 2021 tercatat 153.134 kwintal.
Daerah penghasil terbesar produksi jenis buah-buahan tersebut adalah di Kabupaten Kotawaringin Barat, Kapuas, Lamandau dan Pulang Pisau.
Selain ketiga jenis buah tersebut, beberapa jenis komoditas buah-buahan lainnya di Kalteng yang jumlah produksinya cukup besar pada 2021, seperti Rambutan sebanyak 149.240 kwintal, Jeruk Siam sebanyak 94.630 kwintal. (jnp)