Kantamedia.com — Profesional trader dan trading coach Michael Yeoh menyoroti perbedaan karakteristik antara investasi saham dan reksa dana dalam sesi edukasi di LPS Financial Festival 2025 bersama Bank Mega, Rabu (20/8/2025), di Regale International Convention Center.
Dilansir dari CNBC Indonesia Menurut Michael, saham menawarkan potensi keuntungan tinggi namun disertai risiko kerugian yang besar. Sebaliknya, reksa dana memberikan imbal hasil yang lebih stabil, tetapi membutuhkan waktu lebih lama untuk menghasilkan keuntungan signifikan.
“Imbal hasil dari 90% reksa dana di Indonesia berada di bawah Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Reksa dana yang berkinerja baik pun selalu berubah setiap empat tahun,” ujar Michael. Ia menekankan pentingnya analisis terhadap arah manajemen investasi yang meracik produk reksa dana.
Michael juga mengingatkan bahwa tidak ada reksa dana yang secara konsisten mengalahkan IHSG dan inflasi. “Pasti ada saatnya instrumen tersebut menurun. Yang penting, sesuaikan dengan profil risiko masing-masing,” tambahnya.
Dalam sesi yang sama, Head of Digital and Marketing Communications Bank Mega, Caroline Setiabudi, menekankan pentingnya analisis pribadi dalam pengambilan keputusan investasi. Ia menyebut bahwa bermain saham membutuhkan mental yang kuat dan pemahaman risiko.
“Risk tolerance tiap orang berbeda. Ada yang berani ambil risiko tinggi, ada yang lebih nyaman di zona aman. Jadi, keputusan investasi harus sesuai dengan karakter masing-masing,” kata Caroline.
Ia juga menyarankan strategi diversifikasi sebagai cara untuk mengelola risiko. “Dengan diversifikasi, kita bisa jaga portofolio tetap stabil meski pasar naik-turun,” tutupnya. (Mhu).