Pemkab Barsel Target Turunkan 17,78 Persen Prevalensi Stunting di 2024

Buntok, Kantamedia.com – Pemerintah Kabupaten Barito Selatan (Pemkab Barsel) menargetkan penurunan prevalensi stunting hingga 17,88 persen pada tahun 2024. Hal itu dalam rangkaian mencapai target Barsel Zero Stunting.

“Pemkab Barsel menargetkan penurunan prevalensi stunting hingga 17,88 persen pada tahun 2024. Dengan kata lain kita harus berupaya menurunkan sebesar 17,4% dalam 2,5 tahun kedepan,” kata Pj Bupati Barsel Deddy Winarwan dalam sambutannya disampaikan Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Barsel Yoga Prasetyanto Utomo saat membuka rembuk stunting di aula Bappeda Barsel, Jumat (19/4/2024).

Rembuk stunting tahun 2024 ini merupakan tahun ke-5 dilaksanakannya kegiatan serupa untuk mengupayakan solusi terbaik dalam mencegah dan menangani stunting di Bumi Dahani Dahanai.

“Melalui rembuk ini, pemerintah daerah berharap dapat membangun komitmen publik serta seluruh stakeholder terkait dalam kegiatan penurunan stunting secara terintegrasi di Barsel menuju zero stunting,” kata Yoga.

Dia mengungkapkan, berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) Tahun 2022 yang dilaksanakan Kementerian Kesehatan prevalensi stunting di Barito Selatan 35,6 persen naik sebesar 4,2 persen dari hasil SSGI tahun 2021 sebesar 31,4 persen.

Sedangkan berdasarkan hasil EPPBGM Desember 2023 prevalensi stunting Barsel sebesar 19,94 persen.

“Salah satu penyebabnya adalah kurangnya pengetahuan tentang kesehatan dan gizi sebelum dan pada masa kehamilan yang dapat berdampak serius pada perkembangan janin,” ujarnya.

Oleh karena itu, lanjut dia, seluruh jajaran perangkat daerah terkait diminta agar terus meningkatkan konvergensi dan gotong-royong secara masif demi keberhasilan penurunan stunting di Kabupaten Barsel.

“Untuk menangangi stunting ini, perlu komitmen multipihak dalam bekerjasama dan bermitra untuk dapat saling mendukung intervensi penurunan stunting secara holistik integratif tematik dan spesial serta memiliki keteraturan target yang jelas serta peran keluarga yang sangat penting dalam mencegah stunting pada setiap fase kehidupan mulai dari janin dalam kandungan, bayi, balita, remaja, nikah, hamil dan seterusnya,” pungkas dia. (*/jnp)

Bagikan berita ini