Buntok, kantamedia.com – Pembangunan sumber daya manusia (SDM) unggul merupakan prioritas utama pemerintah dalam menyongsong Indonesia Emas 2045. Peningkatan kualitas SDM harus dimulai sejak dini melalui layanan kesehatan dasar yang mudah diakses, salah satunya melalui Posyandu.
Hal tersebut disampaikan Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Barito Selatan (Barsel), Hj. Permana Sari Eddy Raya Samsuri pada kegiatan kunjungan kerja dan pembinaan TP-PKK Kabupaten, Sosialisasi Tim Pembina Posyandu, serta Advokasi Bunda PAUD Tahun 2025 di Aula Kantor Kecamatan Dusun Utara, Selasa (14/10/2025).
“Saat ini, peran Posyandu semakin luas, tidak hanya fokus pada kesehatan ibu dan anak, tetapi juga mencakup berbagai aspek kesejahteraan masyarakat. Karena itu, saya mengajak seluruh kader PKK di berbagai tingkatan untuk berperan aktif memperkuat ketahanan keluarga melalui transformasi Posyandu dan program pemberdayaan masyarakat,” kata Permana Sari.
Dia menjelaskan, penguatan TP-PKK dan Posyandu menjadi bagian penting dari pelaksanaan Peraturan Presiden Nomor 99 Tahun 2017 dan Permendagri Nomor 36 Tahun 2020, yang menekankan sinergi antarinstansi dalam pemberdayaan keluarga. Hal itu sejalan dengan fokus TP-PKK Barsel saat ini yang menitikberatkan dua prioritas utama, yaitu penurunan angka stunting dan peningkatan ketahanan pangan keluarga.
Permana Sari juga menegaskan pentingnya inovasi dan komitmen bersama untuk memperkuat fungsi Posyandu di desa-desa. Dia mendorong pembentukan Tim Pembina Posyandu agar pelaksanaan transformasi pelayanan masyarakat berjalan optimal. “Harapan kami, setiap Posyandu menjadi ruang belajar bersama dan wadah kolaborasi masyarakat dalam membangun kesejahteraan keluarga,” kata Permana.
Lebih lanjut dia juga mengungkapkan, berdasarkan data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2024, angka stunting di Barsel masih sebesar 33,3 persen, sehingga dibutuhkan upaya kolaboratif lintas sektor. “TP-PKK di semua level harus aktif mendampingi masyarakat, terutama dalam mengubah perilaku hidup sehat dan memperkuat pola asuh anak. Sebab penanganan stunting tidak bisa hanya melalui intervensi kesehatan, tapi juga pendidikan dan pemberdayaan ekonomi keluarga,” sebutnya.
Permana Sari juga berharap seluruh pemangku kepentingan dapat menyamakan persepsi dan memperkuat koordinasi dalam pengelolaan Posyandu. “Kerja sama yang solid menjadi kunci dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di Kabupaten Barito Selatan,” pungkasnya. (usa)



