Hut Ri

KPSHK Tutup Festival Kahanjak Darung Bawan

Momentum HUT RI untuk Bangkitkan Kepedulian Generasi Muda terhadap Lingkungan

PULANG PISAU, Kantamedia.com – Konsorsium Pendukung Sistem Hutan Kerakyatan (KPSHK) resmi menutup rangkaian kegiatan Festival Kahanjak Darung Bawan yang digelar bertepatan dengan peringatan HUT ke-80 Republik Indonesia dan Hari Jadi Kabupaten Pulang Pisau ke-23. Acara puncak berlangsung di Gedung Pertemuan Umum (GPU) Handep Hapakat, Kamis (21/8/2025), dihadiri Wakil Bupati Pulang Pisau Ahmad Jayadikarta bersama sejumlah pejabat daerah.

Direktur KPSHK, Mohamad Djauhari, menegaskan bahwa kegiatan ini bukan sekadar seremonial, melainkan momentum penting untuk membangun kesadaran masyarakat terhadap ancaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang selalu menghantui Pulang Pisau.

“Selama ini bencana seolah-olah datang tiba-tiba, padahal kita hidup dalam ancaman lingkungan yang nyata. Momen HUT RI ini harus menjadi pengingat bahwa karhutla perlu diantisipasi sejak dini,” ujarnya.

Djauhari menjelaskan, KPSHK berkomitmen membangun tradisi baru setiap perayaan kemerdekaan dengan mengangkat kearifan lokal sekaligus meningkatkan kepedulian generasi muda. “Kami ingin anak-anak SMP dan SMA lebih peduli terhadap lingkungan. Selama ini mereka hanya mendapat pengetahuan di forum formal, tapi belum diwujudkan dalam aksi nyata,” tegasnya.

Karena itu, sepanjang rangkaian Festival Kahanjak Darung Bawan, KPSHK menggelar berbagai lomba bertema lingkungan, seni, dan budaya lokal. Aksi sederhana dari pelajar diharapkan menjadi langkah konkrit menjaga kelestarian hutan gambut dan sumber daya alam Pulang Pisau.

Wakil Bupati Pulang Pisau Ahmad Jayadikarta dalam sambutannya pada Malam Puncak menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada KPSHK, LPHD, masyarakat adat, serta generasi muda yang telah berinisiatif melalui karya nyata. Ia menekankan bahwa kegiatan ini bukan hanya hiburan, melainkan juga momentum memperkuat komitmen menjaga hutan gambut.

“Acara ini bukan sekadar perayaan, tetapi menjadi pengingat bersama bahwa menjaga hutan dan lahan gambut adalah tanggung jawab kolektif. Saya mengapresiasi KPSHK yang konsisten menghadirkan kegiatan positif, di mana pelestarian lingkungan bisa berjalan seiring dengan penguatan budaya, ekonomi masyarakat, dan solidaritas sosial,” ujarnya.

Direktur KPSHK juga memaparkan capaian positif dari sejumlah kegiatan lingkungan seperti penyekatan kanal yang menjaga gambut tetap basah meskipun di tengah musim kering. Kondisi ini membuat kerentanan terhadap kebakaran relatif terkendali.

Selain itu, festival turut mengangkat semangat tokoh Darung Bawan sebagai simbol perlawanan dan pelestarian alam. Melalui kegiatan ini, KPSHK ingin memastikan bahwa tradisi Dayak dan kearifan lokal berjalan beriringan dengan upaya melindungi ekosistem gambut, sekaligus diwariskan untuk generasi mendatang.

Dengan tema Kahanjak Darung Bawan, festival ini membuktikan bahwa pelestarian lingkungan dapat dikemas dalam perayaan kemerdekaan yang semarak, tanpa meninggalkan pesan penting bagi masa depan Pulang Pisau. (arw)

Bagikan berita ini