Hut Ri

Mentaren I Jadi Lokasi Pertama Pencanangan Desa Cantik di Pulang Pisau

Pulang Pisau, Kantamedia.com – Pemerintah Kabupaten Pulang Pisau bersama Badan Pusat Statistik (BPS) resmi mencanangkan Desa Cinta Statistik (Desa Cantik) Tahun 2025 di Desa Mentaren I, Kecamatan Kahayan Hilir, Selasa (22/7/2025).

Dalam sambutannya, Bupati Pulang Pisau Ahmad Rifa’i menekankan pentingnya data valid dan mutakhir sebagai fondasi pembangunan daerah. Ia menyebut bahwa pembangunan tanpa data akurat berisiko salah arah, termasuk dalam penyaluran bantuan sosial.

“Saya bangga Desa Mentaren I jadi yang pertama di Pulang Pisau mencanangkan program Desa Cantik. Tapi ini jangan berhenti di sini. Kita perlu data desa yang dikumpulkan secara profesional agar arah kebijakan kita tepat,” tegasnya.

Bupati juga mengingatkan mahasiswa KKN dari Universitas Palangka Raya untuk berkontribusi secara aktif dan proporsional dalam proses pendataan. “Jangan sampai KKN malah membebani masyarakat dengan permintaan macam-macam. Idealnya mahasiswa turun ke desa sesuai bidangnya. Kalau dari pertanian, bantu desa pertanian. Harus ada kolaborasi antara teori dan praktik,” tambahnya.

Ia menegaskan bahwa data yang akurat sangat dibutuhkan semua sektor, termasuk oleh Dinas Sosial dalam mendukung kebijakan berbasis data.

Kepala BPS Kabupaten Pulang Pisau OO Suharto menyatakan bahwa Program Desa Cantik merupakan bagian dari Gerakan Satu Data Indonesia dan telah dijalankan sejak 2022. Program ini bertujuan membangun kesadaran masyarakat desa akan pentingnya data sebagai dasar pembangunan.

“Kami sudah membina Kelurahan Sereh, Desa Mentaren II, dan Desa Maju Jaya. Tahun ini giliran Mentaren I. Output-nya antara lain aplikasi statistik potensi desa, sistem informasi kependudukan (SIKREN), serta media digital desa,” ujarnya.

Ia menjelaskan bahwa keberhasilan program ini juga didukung oleh sinergi dengan Diskominfo sebagai walidata daerah dan peran aktif Pemkab Pulang Pisau. “Kami harap ke depan bisa lebih banyak desa didampingi. Idealnya satu desa per kecamatan per tahun. Dengan begitu, satu data Indonesia bisa lebih cepat tercapai,” tambahnya.

Desa Mentaren I dipilih karena telah berstatus sebagai desa mandiri menurut Pemerintah Desa, sehingga dinilai siap untuk memulai pembinaan data secara komprehensif. (arw)

Bagikan berita ini