PALANGKA RAYA, kantamedia.com – Program Gerakan Pangan Murah (GPM) yang digagas Kepolisian Negara Republik Indonesia (POLRI) resmi bergulir serentak di seluruh Tanah Air, Kamis (14/8/2025). Untuk Kalimantan Tengah (Kalteng), pelaksanaan dipusatkan di Pos Lantas Bundaran Besar, Palangka Raya, dan diikuti secara bersamaan di 50 titik yang tersebar di setiap kabupaten.
Gubernur Kalteng H. Agustiar Sabran yang hadir dalam kegiatan tersebut memberikan dukungan penuh dan apresiasi tinggi kepada jajaran Polda Kalteng. Menurutnya, GPM merupakan langkah konkret yang membantu masyarakat memperoleh bahan pangan berkualitas dengan harga terjangkau.
“Kami sangat mendukung kegiatan ini, apalagi manfaatnya langsung dirasakan masyarakat,” ucapnya.
Program ini menjadi bagian dari Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) yang dijalankan melalui kerja sama antara Perum Bulog dan POLRI. Tujuannya jelas: memastikan beras SPHP tersalurkan tepat sasaran, dengan mekanisme distribusi yang transparan dan terpantau.
Plt. Sekretaris Daerah Kalteng Leonard S. Ampung menilai GPM penting untuk meredam lonjakan harga dan menekan inflasi. Ia juga menegaskan bahwa pemerintah harus hadir untuk mengantisipasi permainan harga yang dilakukan oknum tengkulak maupun spekulan, termasuk praktik pengoplosan beras. “Momentum HUT Kemerdekaan ini menjadi pengingat bahwa rakyat harus dilindungi dari praktik curang di pasar,” ujarnya.
Kapolda Kalteng Irjen Pol Iwan Kurniawan memaparkan, saat ini stok beras SPHP di gudang Bulog Kalteng mencapai 23.800 ton, dengan target penyaluran 13.000 ton sepanjang 2025. Pada Juli lalu, 57 ton beras sudah didistribusikan, sementara khusus pelaksanaan GPM di Palangka Raya hari ini, disalurkan 5 ton beras dan minyak goreng. Totalnya, sekitar 51 ton beras akan disebar melalui polres di seluruh wilayah provinsi.
Masyarakat dapat membeli beras SPHP seharga Rp12.000 per kilogram, berikut bahan pangan lain seperti minyak goreng, tepung terigu, dan sembako lainnya dengan harga di bawah pasar. Menurut Kapolda, langkah ini menjadi salah satu wujud kehadiran negara dalam menjamin kebutuhan pokok rakyat. “Harapan kami, kegiatan ini tidak hanya menjaga stabilitas harga pangan, tapi juga membantu menguatkan daya beli masyarakat,” pungkasnya. (daw)