Palangka Raya, Kantamedia.com – Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah mendorong percepatan pendirian kantor Balai Pelayanan dan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) di wilayah Kalteng. Selama ini, seluruh layanan terkait pekerja migran masih bergantung pada Kalimantan Selatan.
Wakil Gubernur Kalimantan Tengah, Edy Pratowo, menilai kondisi tersebut menjadi kendala bagi masyarakat yang ingin bekerja ke luar negeri secara prosedural. Jarak ke Kalimantan Selatan dinilai menyulitkan akses informasi, pelatihan, hingga proses penempatan tenaga kerja.
“Selama ini kita ikut ke Kalimantan Selatan. Ini jadi kendala karena jauh dan tidak semua masyarakat mengetahui prosedurnya,” ujar Edy.
Pemprov Kalteng telah mengambil langkah awal melalui penerbitan rekomendasi dan penyediaan lahan untuk pembentukan kantor BP3MI. Proses pembangunan gedung akan dilanjutkan setelah koordinasi bersama kementerian terkait perlindungan pekerja migran rampung. Targetnya, kantor BP3MI Kalteng mulai dibangun pada 2026.
Harapan percepatan layanan pekerja migran semakin besar setelah Menteri P2MI, Mukhtarudin, memberikan sinyal positif mendukung pendirian BP3MI di daerah.
Selain menyiapkan infrastruktur kelembagaan, Pemprov Kalteng turut memperkuat penyiapan sumber daya manusia melalui Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Program bimbingan dan pelatihan terus digalakkan agar calon pekerja migran semakin siap bersaing di pasar kerja luar negeri.
Edy menegaskan, penguasaan bahasa menjadi penentu utama kesuksesan pekerja migran asal Kalimantan Tengah. “Bahasa itu kata kunci. Tanpa bahasa, sulit beradaptasi dan berkembang. Karena itu pelatihan bahasa sekarang menjadi prioritas,” tandasnya. (Daw).



