Palangka Raya, Kantamedia.com – Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Mukhtarudin menegaskan komitmen pemerintah pusat menjadikan perguruan tinggi di Kalimantan Tengah sebagai basis utama penyiapan tenaga kerja migran profesional. Hal itu disampaikannya usai kunjungan kerja dan kuliah umum di Universitas Muhammadiyah Palangka Raya (UMPR), Jumat (28/11/2025).
Mukhtarudin menjelaskan, kunjungan tersebut merupakan bagian dari implementasi program Quick Win Presiden untuk menyiapkan 500 ribu pekerja migran hingga 2026. Program ini mencakup penyiapan dari sisi hulu, mulai dari vokasi, pelatihan, penempatan, hingga perlindungan.
Menurutnya, UMPR memiliki infrastruktur, sumber daya manusia, serta orientasi global yang memadai untuk mencetak tenaga kerja siap ekspor. Ia menilai pemanfaatan kampus jauh lebih efisien dibanding membangun infrastruktur pendidikan baru dari nol.
“Perguruan tinggi seperti UMPR punya peran strategis menyiapkan SDM bukan hanya untuk pasar kerja dalam negeri, tetapi juga luar negeri,” kata Mukhtarudin.
Ia menegaskan, pemerintah pusat berperan sebagai regulator dan fasilitator dengan menciptakan iklim, regulasi, serta kemudahan mekanisme. Sementara itu, kampus menjadi tulang punggung penghasil tenaga kerja terampil.
Sinergi ini, menurut Mukhtarudin, menjadi kunci agar Kalimantan Tengah tidak hanya berperan sebagai daerah pengirim tenaga kerja, tetapi juga pusat penyiapan SDM migran profesional. (Daw).



