Palangka Raya, Kantamedia.com – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia memastikan pemerintah akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap aktivitas pertambangan di wilayah terdampak banjir dan longsor di Sumatera. Evaluasi akan dimulai setelah akses menuju lokasi bencana kembali terbuka.
Bahlil menegaskan, tragedi tersebut harus menjadi momentum untuk memperbaiki tata kelola pertambangan nasional agar lebih mengedepankan keselamatan lingkungan dan kepatuhan regulasi. Fokus peninjauan mencakup izin usaha pertambangan, kepatuhan terhadap AMDAL, serta pelaksanaan pasca-tambang.
Ia menambahkan, pemerintah tidak akan memberikan toleransi kepada perusahaan yang mengabaikan kaidah lingkungan. Setiap pelanggaran akan ditindak tegas sesuai peraturan perundang-undangan.
Bahlil juga menyinggung pengalamannya sebagai mantan pengusaha yang memahami dinamika bisnis sektor pertambangan. Menurutnya, pengalaman tersebut menjadi bekal dalam merumuskan kebijakan yang seimbang—usaha tetap berjalan, tetapi tidak menimbulkan kerugian bagi masyarakat maupun lingkungan.
“Ke depan, pertambangan harus berjalan seimbang antara ekonomi, lingkungan, dan keselamatan masyarakat,” tegasnya, usai menghadiri Musda Golkar Kalteng di Palangka Raya, Sabtu (29/11/2025).
Evaluasi tata kelola pertambangan akan melibatkan sejumlah kementerian dan lembaga untuk memastikan rekomendasi yang dirumuskan bersifat komprehensif, berkelanjutan, dan memperkuat sektor pertambangan Indonesia dengan orientasi keberlanjutan. (Daw)
