Pemprov Kalteng dan BOSF Perpanjang Kerja Sama Konservasi

3 Juta Bibit Pohon Disiapkan, Orangutan Dilepasliarkan

Palangka Raya, Kantamedia.com – Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Pemprov Kalteng) resmi memperpanjang nota kesepahaman (MoU) dengan Yayasan Borneo Orangutan Survival Foundation (BOSF) sebagai langkah lanjutan dalam upaya konservasi lingkungan dan pelestarian satwa liar, khususnya orangutan. Penandatanganan MoU berlangsung di Hutan Kota Nyaru Menteng, Palangka Raya, pada Selasa (21/5/2025).

Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian peringatan Hari Ulang Tahun ke-68 Provinsi Kalimantan Tengah, dan mencakup sejumlah aksi nyata seperti penanaman pohon langka, pelepasan benih ikan lokal, serta pelepasliaran orangutan di Kabupaten Katingan.

Aksi Konservasi Nyata untuk Hutan Tropis Kalimantan

Dalam sambutannya, Gubernur Kalteng Agustiar Sabran, menegaskan bahwa upaya konservasi merupakan mandat penting yang sejalan dengan pesan Presiden Republik Indonesia untuk menjaga keseimbangan antara manusia dan alam.

“Kerusakan hutan, punahnya flora dan fauna, serta terganggunya habitat alam adalah konsekuensi dari kelalaian kita. Ini tak boleh terus terjadi. Konservasi adalah tanggung jawab lintas generasi,” ujarnya.

Sebagai tindak lanjut, Pemprov Kalteng meluncurkan program penghijauan besar-besaran dengan menyiapkan 3 juta bibit pohon langka seperti ulin, garu, keruing, dan bengkirai. Sekitar 500 bibit ditanam secara simbolik di lokasi acara. Selain itu, benih ikan lokal seperti puyuh beo dan haruan ditebar di 11 daerah aliran sungai (DAS) sebagai bagian dari upaya pemulihan ekosistem air.

Generasi Muda Dilibatkan

Gubernur juga menekankan pentingnya pelibatan pelajar dan mahasiswa dalam setiap kegiatan penanaman pohon sebagai bentuk pendidikan lingkungan sejak dini. Ia mengajak Dinas Kehutanan, Dinas Perikanan, dan aparat penegak hukum untuk memperkuat pengawasan terhadap aktivitas ilegal seperti pembalakan liar dan penyetruman ikan.

Sementara itu, Plt. Sekda Kalteng Leonard S Ampung menyampaikan bahwa perpanjangan kerja sama dengan BOSF merupakan bentuk komitmen pemerintah daerah terhadap pembangunan yang berkelanjutan dan berbasis lingkungan.

“Perlindungan satwa liar seperti orangutan dan pelestarian hutan tropis bukan hanya urusan konservasi, tapi juga menyangkut keberlangsungan hidup masyarakat Kalimantan Tengah ke depan,” katanya.

Leonard menambahkan, ancaman terhadap keanekaragaman hayati akibat perubahan iklim dan kerusakan habitat harus direspons dengan langkah strategis dan berkelanjutan.

Pelepasliaran Orangutan dan Penanaman Simbolik

Kegiatan dilanjutkan dengan pelepasan konvoi rombongan ke Kabupaten Katingan untuk melepasliarkan orangutan hasil rehabilitasi. Pada saat yang sama, dilakukan penanaman pohon secara simbolik oleh Gubernur Kalteng dan para pejabat Pemprov lainnya, serta pelepasan benih ikan lokal oleh Gubernur, Plt. Sekda, dan Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Kalteng.

Acara ini dihadiri oleh sejumlah pejabat daerah, mitra konservasi nasional dan internasional, serta perwakilan dari berbagai instansi vertikal, termasuk BOSF, WWF, Borneo Nature Foundation, dan BKSDA.

Penandatanganan MoU ini menandai babak baru kolaborasi konservasi antara pemerintah dan lembaga nirlaba dalam melindungi ekosistem Kalimantan Tengah yang kaya akan keanekaragaman hayati. (rik)

Bagikan berita ini
Bsi