Palangka Raya, kantamedia.com – Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah menaruh perhatian serius terhadap pengembangan infrastruktur transportasi air, khususnya pada kawasan pelabuhan strategis Bahaur dan Batanjung. Wakil Gubernur Kalimantan Tengah Edy Pratowo menegaskan bahwa upaya pengerukan alur kapal, terutama di wilayah Kapuas Murung, menjadi salah satu fokus utama pemerintah daerah saat ini.
“Muara itu dangkal, dan kapal punya batas kedalaman tertentu berdasarkan tonasenya. Minimal kedalaman air harus enam sampai tujuh meter,” ujar Edy Pratowo, saat diwawancarai usai Rapat Paripurna Ke-12 Masa Persidangan III Tahun Sidang 2025 di DPRD Provinsi Kalteng, Rabu (18/6/2025).
Ia menjelaskan bahwa pengerjaan pengerukan saat ini masih berada di wilayah Kalimantan Timur, dan diperkirakan akan bergeser ke Kalimantan Tengah sekitar Oktober hingga Desember 2025. Menurutnya, dengan alur pelayaran yang belum aktif, sedimentasi di muara terjadi lebih cepat dan memperparah pendangkalan.
“Kalau kapal tidak lewat, arus air tidak terbentuk. Lumpur cepat mengendap,” jelasnya.
Untuk itu, Pemprov Kalteng mendorong pelaku usaha pelayaran antar-pulau untuk mulai memanfaatkan Pelabuhan Bahaur dan Batanjung. Selain menghidupkan aktivitas ekonomi, arus pelayaran yang aktif juga akan membantu memperlancar jalur air secara alami.
Terkait pengembangan industri hilir, Edy mengakui bahwa pengolahan bahan mentah di Kalteng masih terbatas, dengan sebagian besar proses industri masih bergantung pada wilayah lain, khususnya Pulau Jawa. Namun demikian, ia memastikan bahwa Pemprov Kalteng terus mempromosikan potensi pelabuhan serta menyiapkan fasilitas dan infrastruktur pendukungnya.
“Yang penting sekarang kita aktifkan dulu pelabuhannya, promosikan potensinya. Fasilitas dan infrastrukturnya sedang kita siapkan,” tandas Edy. (daw)