Palangka Raya, kantamedia.com — Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah menegaskan arah baru pelaksanaan program cetak sawah dan optimasi lahan (Opah) dengan langkah-langkah penajaman target serta evaluasi kontraktual. Hal ini disampaikan Plt. Sekretaris Daerah Kalteng, Leonard S. Ampung, dalam rapat koordinasi yang digelar Selasa (29/7/2025) sore.
Leonard menyatakan bahwa hasil evaluasi sementara menunjukkan perlunya penyesuaian target luasan lahan yang semula direncanakan mencapai lebih dari 66.000 hektare. “Kita fokus kepada target yang mungkin bisa berkurang kurang lebih 50 persen, menjadi sekitar 35.000 hektare,” ujarnya.
Selain penyesuaian target, Leonard juga memastikan bahwa pemerintah provinsi tidak akan membuka kontrak baru untuk sisa waktu pelaksanaan yang tersisa kurang dari dua bulan ke depan. Fokus kini diberikan pada pemutusan atau adendum kontrak yang dinilai tidak memenuhi ketentuan teknis maupun progres kerja.
“Yang sudah ada, setelah kita evaluasi, tentunya akan kita lakukan pemutusan kontrak atau adendum. Kita optimalkan peran pemerintah sebagai pengawas, dengan dukungan dari kalangan universitas dan tenaga ahli lainnya,” jelas Leonard.
Ia menekankan pentingnya pengawasan lapangan berbasis bukti kontraktual, termasuk memastikan kesesuaian spesifikasi teknis, kuantitas, dan kualitas pekerjaan sebagaimana tertuang dalam kontrak. “Kondisi real di lapangan harus sesuai dengan isi kontrak. Ini menjadi acuan kita bersama,” tegasnya.
Leonard juga mengusulkan agar kegiatan pemantauan dan koordinasi tidak lagi menunggu satu bulan, melainkan dilakukan setiap minggu hingga masa efektif program berakhir. “Kita harap ini menjadi rapat evaluasi rutin mingguan selama kurang lebih dua bulan ke depan,” ujarnya.
Terkait penentuan lokasi pengendalian dan pemantauan terpadu, ia menyebut dua opsi lokasi: Kantor Gubernur atau Dinas TPHP. Leonard menambahkan, pihaknya menunggu arahan langsung dari Gubernur terkait lokasi yang akan ditetapkan.
Sebagai penutup, Leonard menyampaikan bahwa Gubernur Kalimantan Tengah telah menetapkan empat daerah prioritas sebagai lokus intervensi program cetak sawah dan Opah, yakni Kapuas, Pulang Pisau, Kotawaringin Timur, dan Seruyan. Fokus pelaksanaan dan pengawasan akan diarahkan ke empat wilayah ini guna memastikan efektivitas dan capaian program sesuai harapan. (daw)


