Palangka Raya, kantamedia.com – Plt Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Tengah, Leonard S. Ampung, secara tegas mengakui kontribusi perusahaan-perusahaan tambang terhadap pembangunan daerah masih sangat renda. Khususnya dalam bentuk Corporate Social Responsibility (CSR) dan partisipasi terhadap perbaikan infrastruktur.
Hal ini disampaikan saat menyinggung kerusakan jalan penghubung antara Kuala Kurun – Palangka Raya yang disebut telah menghabiskan hampir Rp800 miliar dana publik, namun belum mendapatkan kontribusi signifikan dari perusahaan-perusahaan pengguna jalur tersebut.
“Sudah berapa puluh tahun mereka beroperasi, tapi kontribusi terhadap jalan yang mereka lewati masih minim. Jalan kita rusak, gorong-gorong hancur, uang rakyat yang dipakai,” tegas Leonard dalam pertemuan di Palangka Raya, Senin (19/5/2025).
Leonard menjelaskan bahwa muatan truk yang melebihi kapasitas maksimal (MST 8 ton) telah menyebabkan kerusakan infrastruktur jalan. Ia menilai perusahaan tambang harus mulai menunjukkan kepedulian terhadap daerah dengan memberikan kontribusi nyata.
“CSR itu bukan pilihan, tapi kewajiban. Sudah ada aturannya dalam undang-undang,” ujar Leonard.
Ia juga menyampaikan bahwa ketegasan Gubernur Kalimantan Tengah dalam memperjuangkan kepentingan masyarakat merupakan bentuk keberpihakan yang harus diapresiasi dan didukung.
“Pak Gubernur berbicara dengan hati untuk rakyat. Kita harus dukung, jangan malah memihak perusahaan yang abai,” tegasnya.
Leonard menyayangkan realisasi MoU yang pernah disepakati antara Pemkab Gunung Mas dan salah satu perusahaan untuk berbagi dana pembangunan jalan, namun hingga kini belum juga terealisasi.
“Kami ingin semua pihak bertanggung jawab. Jangan hanya mengeruk keuntungan tapi meninggalkan kerusakan,” pungkasnya. (daw)