Kegiatan ini dibuka langsung oleh Wakil Gubernur Kalteng H. Edy Pratowo sebagai bagian dari prioritas Program 100 Hari Kerja Gubernur dan Wakil Gubernur Kalteng.
Dalam arahannya, Edy menegaskan, penanganan stunting merupakan isu strategis yang berdampak besar terhadap kualitas sumber daya manusia dan daya saing bangsa, termasuk di Kalimantan Tengah.
“Stunting menjadi salah satu prioritas utama yang selaras dengan program Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, terutama dalam mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG), penguatan Lumbung Pangan Nasional, dan pencegahan stunting,” jelasnya.
Edy memaparkan bahwa target prevalensi stunting di Kalteng pada tahun 2025 ditetapkan sebesar 20,6 persen, menurun dari 23,5 persen di tahun 2023.
“Capaian ini menunjukkan tren positif, karena sebelumnya pada tahun 2022 angkanya mencapai 26,9 persen. Penurunan sebesar 3,4 persen ini harus terus dipertahankan dengan kerja kolaboratif semua pihak,” katanya.
Lebih lanjut Edy menekankan pentingnya konvergensi program lintas sektor secara terencana, terukur, dan terintegrasi.
“Mulai dari pemetaan masalah, perencanaan program, penganggaran, hingga pelaksanaan rencana kerja, semua harus saling terhubung. Kita tidak bisa bekerja sendiri-sendiri dalam isu sebesar ini,” imbuhnya.
Ia juga mengingatkan bahwa penanganan stunting harus menyasar kelompok prioritas dan dilakukan secara cepat, tepat, serta menyeluruh.
“Dampak stunting sangat luas, bukan hanya pada anak, tetapi juga terhadap keluarga dan masa depan pembangunan daerah,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Bapperida Kalteng Leonard S. Ampung menjelaskan bahwa Rakor ini menjadi momen penting untuk menyatukan komitmen antar pemangku kepentingan dalam melaksanakan aksi konvergensi Pencegahan dan Percepatan Penurunan Stunting (PPPS).
“Kami ingin memastikan bahwa intervensi stunting ini masuk ke dalam dokumen perencanaan daerah, mulai dari RPJMD, RKPD, RENSTRA, hingga APBD provinsi dan kabupaten/kota,” ujarnya.
Rakor juga menjadi forum deklarasi bersama seluruh pemerintah daerah se-Kalteng dalam menyepakati rencana kegiatan penanganan stunting secara terintegrasi.
“Inilah bentuk nyata dari komitmen bersama, bukan hanya di atas kertas, tetapi harus diterjemahkan dalam program nyata di lapangan,” papar Leonard.
Kegiatan ini turut dihadiri oleh Ketua TP PKK Kalteng Aisyah Thisia Agustiar Sabran, para Bupati/Pj Bupati dan Wali Kota se-Kalteng, Ketua TP PKK Kabupaten/Kota, Wakil Ketua I DPRD Provinsi Kalteng, serta seluruh anggota TPPS dari berbagai daerah. Secara virtual, hadir pula Direktur Sinkronisasi Urusan Pemerintah Daerah III Ditjen Bina Pembangunan Daerah Kemendagri, Chaerul Dwi Sapta. (daw/*)