Kantamedia.com – Kita mungkin sering mendengar kalimat : “Makan setelah lapar, dan berhentilah sebelum kenyang” yang kerap disebut sebagai hadis Nabi Muhammad Saw. Namun ternyata kalimat cukup populer itu bukanlah sebuah hadis atau bisa disebut sebagai hadis palsu. Penegasan itu disampaikan Ustaz Adi Hidayat.
Pria yang akrab dipanggil UAH itu juga menyampaikan bahwa ia menuliskan sebuah buku soal hadis, berisi tentang bahasan-bahasan hadis yang disebut hadis populer, padahal bukan hadis.
Ustaz Adi Hidayat menyampaikan bahwa kalimat makan saat lapar, berhenti sebelum kenyang, bukanlah sebuah hadis. Melainkan kalimat yang muncul dari kisah seorang.
“Mungkin kita pernah mendengar suatu hadis Nabi yang berbunyi, ‘Makan setelah lapar, dan berhenti sebelum kenyang.’ Pernah dengar?,” ungkap Ustaz Adi Hidayat, dilansir dari YouTube Audio Dakwah, Senin, (22/10/23).
“Itu ternyata bukan hadis. Bukan hadis. Itu hadis palsu, saking palsunya, di kitab hadis pun tidak ditemukan,” sambungnya menegaskan.
UAH menjelaskan, kalimat ‘Makan setelah lapar, dan berhenti sebelum kenyang’ bukanlah hadis, melainkan kalimat yang bisa ditemukan dalam buku Imam As-Suyuthi, Ar-Rahmah.
“Jadi nanti ada kisahlah disitu, yang sebetulnya kisahnya itu tidak terkait dengan hadis. Tapi kisah seorang raja yang ingin masukan tentang hidup sehat, yang bebas dari penyakit,” ujar Ustaz Adi Hidayat.
Berangkat dari hal ini kemudian dikumpulkan empat orang dokter dari Sudan, Iraq, Persia, India, dan dokter dari Romawi dan semuanya memberikan saran kepada raja. Ada dokter yang mengatakan makan biji-bijian, kemudian bangun tidur cukup minum beberapa teguk air, dan semuanya diterima oleh raja.
Dokter yang berasal dari Sudan hanya terdiam, dan ditanya oleh raja terkait hal ini. Kata beliau kepada raja, semua itu bagus, tapi masih ada efek sampingnya. Banyak minum air, tapi tidak dibarengi dengan asupan lainnya, maka akan menimbulkan efek pada lambung. Biji-bijian bagus, namun masih ada dampaknya terhadap pencernaan.
Ketika ditanya solusinya, sang dokter menjawab.
“Kami punya kebiasaan, jika paduka raja ingin sehat tanpa efek samping, maka biasakanlah paduka makan saat lapar, dan angkat tangan paduka dari makanan sebelum paduka merasa kenyang.”
Dari kisah tersebut lah kata Ustaz Adi Hidayat, kemudian muncul kalimat mutiara ‘Makan saat lapar, berhenti sebelum kenyang.’
“Tidak ada hubungan dengan hadis Nabi SAW. Pesannya bagus, tapi tidak setiap pesan yang bagus harus jadi hadis,” papar Ustaz Adi Hidayat.
Dalam hal ini Ustaz Adi Hidayat juga menyampaikan bahwa ada prinsip-prinsip hadis yang dikembangkan oleh para ulama. Salah satunya kalimat yang dianggap hadis, yaitu ‘Perbedaan adalah rahmat’, dimana menurut Ustaz Adi Hidayat itu bukanlah sebuah hadis, tapi hadis palsu. (*/jnp)