BPS: Efisiensi Usaha Melemah dan Biaya Hidup Naik, Nilai Tukar Petani Kalteng Turun

Palangka Raya, Kantamedia.com – Nilai Tukar Petani (NTP) di Kalimantan Tengah mengalami penurunan pada April 2025, mencerminkan pelemahan daya beli dan efisiensi usaha tani di tengah meningkatnya biaya konsumsi dan produksi. Data ini disampaikan oleh Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalimantan Tengah, Agnes Widiastuti, dalam konferensi pers pada Kamis (2/5/2025).

NTP gabungan Kalimantan Tengah tercatat sebesar 134,15, turun 1,01 persen dibandingkan Maret 2025 yang mencapai 135,52. Penurunan ini disebabkan oleh turunnya NTP di empat subsektor utama: Tanaman Pangan (-0,27 persen), Hortikultura (-0,33 persen), Tanaman Perkebunan Rakyat (-1,26 persen), dan Peternakan (-1,46 persen).

“NTP merupakan indikator penting dalam menilai kemampuan daya beli petani serta keseimbangan antara harga produk yang mereka jual dan kebutuhan yang mereka beli,” kata Agnes.

Penurunan NTP Kalteng terjadi karena turunnya indeks harga yang diterima petani (It) sebesar 0,60 persen, dari 172,48 menjadi 171,44. Sementara itu, indeks harga yang dibayar petani (Ib) justru naik 0,42 persen, dari 127,27 menjadi 127,80. Kenaikan Ib mengindikasikan bertambahnya beban pengeluaran petani, baik untuk kebutuhan konsumsi maupun biaya produksi.

Kenaikan biaya paling mencolok tercatat pada:

– Kelompok Perumahan, Air, Listrik, dan Bahan Bakar Rumah Tangga: naik 6,42 persen
– Perawatan Pribadi dan Jasa Lainnya: naik 0,97 persen
– Penyediaan Makanan dan Minuman/Restoran: naik 0,30 persen

Selain itu, Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) juga turun 0,91 persen, dari 140,03 menjadi 138,76. Penurunan ini menandakan penurunan efisiensi usaha tani dan potensi margin keuntungan petani yang menyempit.

Meski demikian, secara kumulatif Januari–April 2025, NTP Kalteng masih menunjukkan tren positif, naik dari 133,78 menjadi 134,15. Hal ini sebagian besar ditopang oleh subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat, yang tetap menjadi penyumbang terbesar NTP gabungan.

Rincian NTP per subsektor di Kalimantan Tengah untuk April 2025 adalah:

– Tanaman Perkebunan Rakyat: 162,15
– Hortikultura: 116,84
– Perikanan: 98,37
– Peternakan: 98,33
– Tanaman Pangan: 96,96

“Meski masih di atas angka 100 yang menunjukkan keuntungan secara umum, tren penurunan ini tetap harus dicermati, terutama karena biaya hidup dan produksi terus menanjak,” ujar Agnes.

Ia menambahkan, kebijakan intervensi harga dan efisiensi distribusi produksi pertanian akan menjadi kunci menjaga stabilitas ekonomi petani dalam beberapa bulan ke depan. (daw)

Bagikan berita ini

KANTAMEDIA CHANNEL

YouTube Video
Bsi