Gandeng Densus 88, Disdik Palangka Raya Gelar Pendidikan Karakter

Palangka Raya, Kantamedia. com – Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Palangka Raya menyelenggarakan kegiatan Pendidikan Karakter Kebhinekaan jenjang SMP.

Kegiatan dengan tema “Merajut Kebhinekaan, Menumbuhkan Persatuan” ini melibatkan guru dan siswa SMP se-Kota Palangka Raya.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Palangka Raya, Jayani, menyampaikan, kegiatan ini adalah langkah nyata dalam membentuk pelajar yang memiliki jiwa toleran dan cinta damai, serta siap menghadapi tantangan global.

“Kebhinekaan adalah kekuatan bangsa, dan pendidikan adalah pintu terdepan untuk menjaganya,” katanya, Selasa (11/11/2025) lalu.

Dalam kegiatan ini, Dinas Pendidikan bekerja sama dengan Densus 88 Anti Teror untuk memberikan materi pembekalan terkait bahaya radikalisme, deteksi dini intoleransi, serta pentingnya peran pelajar dalam menjaga harmoni dan keamanan di lingkungan sekolah dan masyarakat.

Materi disampaikan melalui presentasi interaktif, video edukatif, dan sesi dialog yang interaktif. Tim Densus 88 menekankan pentingnya pendidikan kebhinekaan sebagai benteng pertama dalam mencegah masuknya ideologi kekerasan ke kalangan pelajar.

Selain pembekalan materi, peserta juga mengikuti berbagai aktivitas outbound dan team building yang dipandu oleh Tali Jiwa Outbond Management.

Permainan ini bertujuan untuk menumbuhkan nilai-nilai kepercayaan, komunikasi efektif, kepemimpinan, kerjasama lintas kelompok, toleransi, dan empati. Aktivitas ini dirancang untuk mempraktikkan langsung makna kebhinekaan dalam konteks kerjasama tim.

Seluruh peserta mengikuti sesi Refleksi Kebhinekaan, di mana guru pendamping dan siswa berbagi pengalaman serta menuliskan “Pesan Kebhinekaan” pada Pohon Harapan. Ini menjadi simbol komitmen bersama untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman dan harmonis.

Dinas Pendidikan jelas Jayani, berkomitmen untuk melanjutkan program-program penguatan karakter kebangsaan, termasuk integrasi kegiatan Kebhinekaan dalam program sekolah.

“Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi model pelaksanaan pembinaan karakter siswa di tingkat SMP secara berkelanjutan,” pungkasnya. (Fay/*)

 

Bagikan berita ini