Palangka Raya, Kantamedia.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kalimantan Tengah memperingatkan bahwa musim kemarau tahun ini, meskipun berlangsung normal, tetap menyimpan risiko tinggi kebakaran hutan dan lahan (karhutla), khususnya di wilayah yang memiliki lahan gambut.
“Daerah seperti Pulang Pisau, Kapuas bagian selatan, Kotawaringin Timur, dan sejumlah wilayah pesisir selatan Kalimantan Tengah sangat rentan,” ujar Prakirawan BMKG Kalteng, Lian, Minggu (4/5/2025).
Ia menjelaskan, tanah gambut yang kering bisa terbakar di bagian bawah permukaan dan sulit dideteksi maupun dipadamkan. “Meski permukaan padam, bara api bisa tetap membara di bawah tanah dan muncul kembali beberapa hari kemudian,” jelasnya.
BMKG menekankan pentingnya pengawasan intensif saat kemarau mulai masuk, khususnya jika tidak turun hujan selama 1–2 minggu berturut-turut. Selain peran masyarakat, Lian berharap pemerintah daerah juga aktif dalam pembasahan lahan gambut dan pengawasan titik rawan.
“Karhutla bisa dicegah jika semua pihak bergerak cepat. Informasi iklim kami bisa menjadi landasan awal,” pungkasnya.
BMKG Kalteng memprediksi musim kemarau tahun 2025 akan berlangsung dalam kondisi normal, tanpa pengaruh signifikan dari fenomena global seperti El Niño maupun La Niña.
Awal musim kemarau diperkirakan dimulai pada Juni dasarian II (pertengahan Juni), dan akan meluas ke sebagian besar wilayah Kalteng pada Juli dasarian II (pertengahan Juli). Puncaknya diprediksi terjadi pada bulan Agustus, ketika sebagian besar wilayah mengalami kondisi paling kering. (daw)


