Hut Ri

Nah Lho! Pengidap HIV/AIDS di Palangka Raya Didominasi Pekerja Swasta, Mahasiswa dan PNS

Kantamedia.com, Palangka Raya – Komisi Penanggulangan HIV/AIDS (KPA) Kota Palangka Raya mengungkapkan, hingga saat ini pengidap HIV/AIDS di ibu kota Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) tersebut terdata sedikitnya 600 orang.

Dari jumlah tersebut, berdasarkan jenis pekerjaannya, tiga kelompok yang mendominasi adalah pekerja swasta, mahasiswa dan pegawai negeri sipil atau PNS.

“Sampai 2022 ini, data yang berhasil kita dapat untuk pengidap HIV/AIDS di Kota Palangka Raya sedikitnya 600-an orang, dan terbanyak pengidapnya adalah pekerja swasta, mahasiswa dan PNS,” kata Sekretaris Komisi Penanggulangan HIV/AIDS Palangkaraya, Susi Idawati, Jumat (2/12/2022).

Bahkan lanjut Susi, jumlah pengidap HIV/AIDS yang menjadi pekerja seks komersial (PSK) hanya berada di posisi ke empat.

Lebih lanjut anggota DPRD Kota Palangka Raya itu menjelaskan, dalam penanggulangan penyakit menular ini Komisi Penanggulangan HIV/AIDS terus bekerja sama dengan berbagai layanan kesehatan, seperti puskesmas guna melakukan sosialisasi dan edukasi.

HIV merupakan virus berbahaya yang merusak sistem kekebalan tubuh sehingga penderita virus ini akan rentan diserang penyakit. Inveksi virus ini jika tak segera ditangani akan terus berkembang lebih serius yang sering disebut “Acquired Immune Deficiency Syndrome” atau AIDS.

AIDS ini merupakan stadium terakhir dari tahapan inveksi HIV yang mana pada tahap ini kemampuan tubuh atau imunitas tubuh untuk melawan infeksi hilang sepenuhnya.

Pihaknya pun mengajak masyarakat setempat turut aktif memerangi HIV/AIDS minimal pada lingkungan keluarga.

Dia juga mengajak masyarakat mengenali HIV/AIDS dengan benar baik cara-cara penyebarannya dan pencegahannya. Pihaknya juga mengajak masyarakat menghindari penyakitnya dan bukan penderitanya.

Sementara itu, sejak Januari hingga September 2022 tadi, Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya mencatat setidaknya terdapat 52 orang di Kota Cantik yang didiagnosa mengidap penyakit HIV/AIDS.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya, Andjar Hari Purnomo, mengatakan data tersebut diperoleh melalui proses Voluntary Counseling and Testing (VCT) yang dilakukan secara sukarela.

“Untuk yang melakukan VCT itu sifatnya sukarela. Mereka yang datang sendiri karena merasa berisiko,” ujar Andjar pada Selasa (4/10) lalu.

Andjar mengatakan kemauan untuk melakukan VCT tersebut juga karena adanya kesadaran akan risiko dari seks bebas yang dilakukan dan juga karena ada pasangannya yang sudah positif HIV/ AIDS.

“Untuk para pasien kita memberikan pilihan, apakah dilakukan VCT atau hanya dikonseling. Mereka boleh memilih,” ujarnya.

Terhadap para pengidap HIV/AIDS yang ada di Palangka Raya, lanjut Andjar, pihaknya terus melakukan pemantauan secara rutin melalui klinik-klinik yang ada di sejumlah fasilitas Kesehatan.

“Di RSUD Doris Sylvanus, Puskesmas Panarung dan Puskesmas Marina Permai. Ada juga VCT mobile yaitu mendatangi populasi kunci untuk konseling lalu kita tawarkan untuk melakukan testing,” ujarnya. (jnp)

TAGGED:
Bagikan berita ini