Palangka Raya, Kantamedia.com – Yayasan Harapan Taheta turut aktif dalam Case Conference meeting yang digelar SSR PKBI Kalimantan Selatan, menghadirkan terobosan strategis dalam penanggulangan HIV di Kota Palangka Raya, Senin (25/11/2024).
Forum diskusi yang digelar di Hotel Neo Palangka Raya ini mengumpulkan lintas stakeholder, mulai dari tenaga medis, konselor, petugas lapangan, hingga perwakilan Dinas Kesehatan Kota dan Provinsi, dengan fokus utama mengatasi permasalahan penanganan HIV.
Dilansir dari Yayasan Taheta, bahwa Pertemuan tersebut mengungkap sejumlah tantangan kritis dalam penanggulangan HIV, terutama rendahnya kesadaran kelompok berisiko untuk melakukan pemeriksaan dan pengobatan.
Sejumlah temuan kunci dalam pertemuan ini:
– Masih banyak individu berisiko tinggi enggan melakukan tes HIV
– Sejumlah pasien HIV positif tidak melanjutkan pengobatan
– Ketakutan akan stigma dan diskriminasi menjadi penghalang utama
Alasan utama yang teridentifikasi mencakup:
– Merasa kondisi tubuh baik-baik saja
– Ketakutan akan kebocoran data pribadi
– Stigma sosial yang masih kuat
“Kita perlu bersama-sama menghapuskan stigma dan diskriminasi,” tegas salah satu narasumber yang memberikan materi kepada peserta dalam pertemuan.
Melalui case conference ini, para pemangku kepentingan berupaya membangun strategi komprehensif untuk:
– Meningkatkan akses layanan tes HIV
– Mendorong keberanian individu berisiko untuk memeriksakan diri
– Membangun kepedulian masyarakat
Kegiatan ini menegaskan komitmen bersama dalam menciptakan lingkungan yang inklusif dan mendukung bagi penderita HIV, tanpa diskriminasi dan penghakiman. (Mhu)