Puluhan Peserta Pesparani Katolik di Palangka Raya, Diduga Keracunan Usai Santap Kotak

Palangka Raya, Kantamedia. com – Puluhan peserta Pesta Paduan Suara Gerejani (Pesparani) Katolik I tingkat Provinsi Kalimantan Tengah, mengalami gejala diduga keracunan makanan pada Minggu (23/11/2025).

Para peserta yang terdiri dari anak-anak hingga remaja itu mendadak mengeluhkan sakit perut hebat, mual, hingga muntah usai menyantap nasi kotak yang dibagikan panitia.

Insiden tersebut terjadi di Gedung Olahraga (GOR) Serbaguna Indoor, Jalan Tjilik Riwut Km 5 Palangka Raya, tempat kegiatan berlangsung.

Menurut informasi panitia, nasi kotak dibagikan sekitar pukul 10.00 WIB dan dikonsumsi menjelang siang. Sekitar dua jam setelah makan, tanda-tanda keracunan mulai muncul dan membuat panitia panik.

Petugas dengan sigap mengevakuasi para peserta ke Rumah Sakit Betang Pambelum, Palangka Raya. Penanganan dilakukan di Instalasi Gawat Darurat (IGD).

Hingga pukul 20.00 WIB, tercatat 38 peserta masih menjalani perawatan intensif oleh tim medis. Beberapa peserta lain yang kondisinya membaik telah diperbolehkan pulang.

Sejumlah pendamping menyampaikan bahwa beberapa anak sempat meminta pulang lebih awal karena merasa tidak nyaman, namun tetap diminta bertahan di rumah sakit untuk memastikan kondisi mereka benar-benar pulih.

Salah satu orang tua peserta menyebut bahwa nasi uduk yang diduga menjadi penyebab keracunan dibagikan sebelum kegiatan misa berlangsung.

Ketua Panitia Pesparani, Sutoyo, mengatakan pihaknya masih menunggu hasil pemeriksaan medis untuk memastikan penyebab pasti insiden tersebut.

“Makanan itu disajikan pukul sepuluh, dimakan sekitar jam dua belas, dan dua jam kemudian mulai muncul gejala,” ujarnya.

Gubernur Kalimantan Tengah, Agustiar Sabran, turut menjenguk para peserta yang dirawat di rumah sakit. Ia memastikan pemerintah daerah siap memberikan bantuan yang diperlukan bagi korban. Sementara itu, panitia berjanji akan mengevaluasi seluruh proses penyediaan konsumsi demi mencegah kejadian serupa.

Hingga kini, penyebab pasti dugaan keracunan massal tersebut masih menunggu hasil pemeriksaan lebih lanjut dari tim medis. (RIC/*)

Bagikan berita ini