Kantamedia.com, Palangka Raya – “Te ije le”. “Tekap-tekap”. Suara dari kerumunan orang-orang di sekitar kolam. Teriakan itu, merupakan bahasa Dayak yang jika diterjemahkan artinya, “Itu satu”. “Tangkap-tangkap”. Suara itu ditujukan bagi peserta pria dan wanita dengan berbagai usia yang bergerak secara perlahan dengan ekspresi wajah serius. Mereka semua, berada di sebuah kolam dengan kondisi keruh dan berlumpur.
Terlihat sekilas sepertinya mereka meraba dan memilah-milh sesuatu di kolam itu. Sesekali, ekspresi wajahnya terseringai seolah kaget. Juga ada ekspresi geli bercampur pucat. Ada juga yang melotot karena terkejut. Benar saja, saat itu ternyata dia sedang mencari sesuatu di kolam yang berukuran sekitar 4 X 5 meter. Di kolam yang tampak seperti kubangan, setiap peserta melakukan tugasnya masing-masing untuk mendapatkan ikan yang ada di kolam.
Mangaruhi ini, merupakan tradisi unik yang berasal dari Kalteng. Mangaruhi merupakan salah satu budaya dan tradisi asli suku Dayak yang dilaksanakan secara turun temurun. Kegiatan ini biasanya dilakukan di lingkungan masyarakat ketika ada kegiatan tradisi budaya atau ritual, maupun kegiatan masyarakat dalam beragam kegiatan seni dan budaya.
Koordinator Lomba Mangaruhi, Sesil mengatakan, mangaruhi ini diidentikan teknik mencari atau menangkap ikan dengan hanya menggunakan tangan kosong. Yang mana, harus dilakukan pada sebuah kolam yang berlumpur. Bagi mereka yang mangaruhi harus mengaduk-aduk (mangaruhi) lumpur kolam tersebut. Dengan harapan, ikan-ikan yang ada di dasarnya menjadi mabuk akibat terkena keruh atau hempasan lumpur air kolam. Dengan begitu ikan muncul dan mudah untuk ditangkap dengan tangan.
Biasanya ketika kegiatan mangaruhi ini dilakukan, pihak pelaksana dengan memasukkan terlebih dahulu puluhan ekor jenis ikan. “Biasanya, ikan gabus (haruan) atau ikan lele yang lebih mendominasi pada acara mangaruhi ini,” ungkapnya.
Lomba ini, merupakan rangkaian Festival Palangka 2023 yang digelar Pemko Palangka Raya melalui Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Kepemudaan, dan Olahraga (Disparbudpora) Palangka Raya. Untuk lomba mangaruhi yang bertempat di Halaman Museum Balanga, Kota Palangka Raya, Rabu siang (3/5/2023), diikuti oleh lima kecamatan di antaranya adalah Jekan Raya, Sebangau, Bukit Batu, Pahandut dan Rakumpit. Di lomba ini terdapat sebanyak 18 regu yang terdiri dari 10 regu putra dan 8 regu putri.
Kemudian, dalam pelaksanaan lomba ini akan merebutkan juara 1 sampai 3. Yang mana untuk regu putri didominasi oleh Kecamatan Jekan Raya yang meraih juara 1 dan 3. Kemudian Kecamatan Rakumpit berhasil membawa pulang juara 2. Selain itu, untuk regu putra Kecamatan Pahandut-lah yang keluar menjadi juara 1, dilanjutkan oleh Kecamatan Jekan Raya sebagai juara 2 dan terakhir Kecamatan Sebangau menjadi juara 3. (ibw/ami)