PALANGKA RAYA, kantamedia.com – Anggota Komisi IV DPRD Kalimantan Tengah, Okki Maulana, menegaskan pentingnya menjaga kesakralan bendera merah putih pada momentum peringatan Hari Kemerdekaan RI 17 Agustus. Hal ini disampaikannya menanggapi kontroversi pengibaran bendera One Piece yang sempat menuai perdebatan di masyarakat.
Menurut Okki, merah putih harus berdiri tunggal terlebih dahulu pada 17 Agustus, tanpa ada simbol lain yang menyertainya. “Paling tidak kita harus menghormati momen kemerdekaan. Kesakralan merah putih itu sebaiknya bisa berdiri tunggal dulu pada tanggal tersebut,” tegasnya.
Okki menilai pengibaran bendera One Piece atau simbol lain pada hari-hari setelah 17 Agustus bukanlah masalah besar, asalkan ditempatkan sesuai aturan. “Bendera One Piece itu boleh saja dikibarkan, asal posisinya jangan lebih tinggi daripada bendera merah putih. Selama masih berada di bawah bendera Indonesia, tidak masalah,” jelasnya.
Ia menambahkan, sebagian pihak yang bukan penikmat anime mungkin salah memahami simbol tersebut sebagai representasi politik atau kedaerahan tertentu. Padahal, menurutnya, bendera One Piece lebih kepada representasi semangat revolusi dalam cerita anime itu sendiri.
Okki menegaskan bahwa jika semangat revolusi yang dibawa dari anime One Piece diarahkan pada hal positif, maka hal itu justru bisa menjadi media kreatif untuk menyampaikan pesan kepada masyarakat. “Kalau revolusi itu mengarah pada hal yang positif, saya kira sebagai pemerintah pun tidak ada masalah. Silakan saja disampaikan pesan-pesan positif dengan cara kreatif seperti itu,” ujarnya.
Meski demikian, Okki mengingatkan agar masyarakat tetap berhati-hati dalam menyampaikan pesan melalui simbol-simbol populer. Narasi yang menjatuhkan martabat negara ataupun mengganggu stabilitas nasional, menurutnya, tidak boleh ditoleransi. “Namun, saya tekankan, narasi-narasi yang menjatuhkan harkat dan martabat negara ataupun mengganggu kestabilan negara harus dihindari. Tetapi untuk kritik dan masukan bagi pemerintah yang bernada positif, silakan saja disampaikan dengan cara sekreatif mungkin,” pungkasnya. (daw)