Kantamedia.com – Tanda – tanda kehamilan umumnya adalah seperti mual, muntah, dan telat haid. Ciri-ciri kehamilan ini yang paling umum dan sering dijadikan patokan para calon ibu.
Namun lebih itu, ternyata ada berbagai tanda-tanda hamil yang tidak disadari. Hal itu karena tanda-tanda tersebut dianggap sebagai kondisi yang sering terjadi.
Melansir dari American Pregnancy Association, tidak semua wanita menunjukkan tanda-tanda hamil yang seragam.
Ada yang mengalami mual dan muntah tapi tidak merasa kram perut implantasi atau sebaliknya. Bahkan, wanita yang sudah pernah hamil mungkin saja mengalami tanda hamil yang berbeda di setiap kehamilannya.
Ini terjadi karena tubuh setiap wanita pasti berbeda, sehingga bagaimana mereka bereaksi terhadap perubahan pada tubuhnya juga akan berbeda.
Melansir dari Todays Parent, setidaknya ada 15 tanda kehamilan yang sering kali tidak disadari. Berikut ulasannya.
15 Tanda-tanda Hamil yang Sering Tidak Disadari
1. Payudara bengkak dan nyeri
Nyeri atau kesemutan di payudara adalah salah satu tanda kehamilan yang paling umum.
Pada awal kehamilan, payudara akan terisi dan berubah bentuk saat bersiap memproduksi ASI. Akibatnya, payudara menjadi sangat lembut dan sensitif selama beberapa bulan.
2. Areola yang menggelap
Hal ini disebabkan oleh hormon kehamilan dan persiapan tubuh untuk menyusui.
Bagi sebagian besar perempuan, hormon menyebabkan lingkaran di sekitar puting bernama areola jadi melebar dan menggelap. Kondisi ini akan selalu ada selama kehamilan.
3. Muncul bercak darah
Tanda awal kehamilan selanjutnya adalah munculnya bercak darah.
Setelah pembuahan, sel telur yang telah dibuahi menempel pada dinding rahim sehingga menimbulkan pendarahan yang disebut implantasi.
Biasanya bercak ini terjadi pada 5-10hari setelah sel telur dibuahi. Bercak tersebut juga umumnya disertai dengan kram perut ringan.
Banyak wanita yang tidak menyadarinya sebab mengira jika hal tersebut merupakan gejala menstruasi.
4. Sering buang air kecil
Saat hamil, rahim akan menekan langsung ke arah kandung kemih. Hal ini membuat ginjal memproses lebih banyak cairan dari biasanya.
Sehingga menyebabkan wanita lebih sering buang air kecil.