11. Cur-curan banyu kendhi (Seperti air yang memancar dari kendi)
Orang yang berani bersumpah untuk membuktikan kejujurannya.
12. Debeciki mbalang tai (Diberlakukan dengan baik malah melempar tinja)
Seseorang yang sudah diperlakukan dengan baik, justru membalasnya dengan kejahatan. Bukan membalasnya dengan kebaikan.
13. Dicuthata kaya cacing (Dicungkil lalu dibuang seperti halnya cacing)
Dipecat kemudian diusir dengan semena-mena seperti orang nista.
14. Digebyah uyah padha asine (Dicampur aduk agar rata, garam yang sama-sama asinnya)
Apabila salah satu orang dinilai jahat, maka semua orang dalam kelompok tersebut turut dianggap jahat.
15. Udan kethek (Hujan kera)
Turun hujan namun masih ada panas matahari.
16. Ula marani gitik atau gebuk (Ular mendatangi pukul)
Seseorang yang dengan sengaja mendatangi bahaya. Seseorang yang mendatangi musuhnya dengan sengaja.
17. Ulat madhep ati karep (Air muka dan hati yang sedang senang)
Seseorang yang memiliki suatu cita-cita, bersikap penuh rasa percaya diri dan akhirnya berhasil.
18. Madu balung kepesing (Bertengkar memperebutkan tulang belulang, meskipun sampai menahan buang air besar)
Seseorang yang bertengkar memperebutkan suatu hal yang tidak ada manfaatnya.
19. Maling monthok (Membalikkan harapan yang besar)
Seseorang yang mengingkari janjinya kepada orang lain. Di mana orang tersebut sudah menggantungkan harapan dan kepercayaan besar terhadap dirinya.
20. Mambu ati (Berbau hati)
Laki-laki yang tengah jatuh cinta terhadap perempuan atau sebaliknya. Seseorang yang mengagumi atau terpesona terhadap penampilan orang lain.
21. Mancak wadhah tulupan (Mencari belalang, setelah dapat disimpan di lobang supitan)
Orang yang bekerja dengan susah payah, akan tetapu tidak ada hasilnya.
22. Mangsa dadi slilit (Makanan yang terselip di antara gigi-gigi)
Kekuatan atau kesaktiannya sama sekali tidak berarti.
23. Mecel manuk miber (Membuat pecel dari burung yang masih terbang)
Orang yang terburu-buru menyanggupi suatu hal.
24. Mendhak-mendhak kaya liwet (Merendahkan seperti nasi liwet)
Karena lama tidak mendapatkan kenaikan jabatan, lama kelamaan merasa rendah diri. Misalnya orang yang awalnya menjabat dan berkedudukan tinggi, didesak sehingga semakin lama menjadi rendah diri.
25. Nandur wiji keli (Menanam biji yang hanyut)
Merawat keturunan bangsawan yang hidupnya menderita.
26. Nebak wong mangan (Menerkam orang yang sedang makan)
Menggagalkan orang yang akan mendapatkan kebahagiaan atau keberuntungan.
27. Nemu kuwuk (Bertemu kucing hutan)
Seseorang yang bertemu maupun berpapasan dengan musuhnya.
28. Ngendelake gada githik (Mengandalkan gada dan cambuknya)
Seseorang yang menyelesaikan persoalan hidup dengan mengandalkan kekuatan dan kekuasaannya.
29. Ngenteni kumambang watu item (Menanti terapungnya batu hitam)
Seseorang yang hanya mengharapkan keberuntungan tanpa mau berusaha dan berjuang untuk meraihnya.
30. Nggoleki lingsa sumlempit (Mencari telor kutu yang terselip)
Hanya karena iri, malah mencari-cari kesalahan.