Kantamedia.com – Kendaraan listrik adalah kendaraan yang secara keseluruhan atau sebagian digerakkan oleh tenaga listrik. Kendaraan listrik bekerja dengan menggunakan baterai sebagai sumber tenaga utama untuk memutar motor listrik untuk menjalankan kendaraan.
Baterai pada kendaraan listrik dapat diisi ulang sehingga lebih efisien, selain itu emisi yang dihasilkan juga tidak berbahaya bagi lingkungan.
Bagi pemilik kendaraan bermotor, menjaga mobil atau sepeda motor untuk tetap selalu bersih sudah menjadi hal wajib yang harus dilakukan. Selain agar enak dipandang, kendaraan menjadi terlihat lebih terawat dan membuat penggunanya menjadi lebih percaya diri. Komponen pada kendaraan juga akan lebih awet karena selalu terjaga dari kotoran dan debu yang menempel pada kendaraan.
Mencuci kendaraan listrik rupanya membutuhkan perlakuan khusus dibandingkan kendaraan konvensional jika menggunakan air bertekanan tinggi.
Mencuci kendaraan konvensional merupakan hal yang sudah biasa, namun bagi Anda pemilik kendaraan listrik, mungkin dibenak anda akan berpikir bahwa kendaraan listrik yang sistem kerja utamanya mengandalkan tenaga listrik dan memiliki komponen-komponen kelistrikan yang lebih rumit dibandingkan mobil biasa akan bisa berisiko menyebabkan korsleting apabila terkena air.
Namun, mencuci motor listrik sedikit berbeda dan membutuhkan perlakukan khusus dari motor konvensional berbahan bakar minyak. Tujuannya tidak lain agar air tidak merusak komponen baterai dan sistem kelistrikan dari motor.
Menurut Mohammad Taufik selaku Product Technical Support VICI, pada dasarnya teknik mencuci kendaraan listrik sebenarnya sama. Hanya saja tekanan air yang digunakan perlu diperhatikan.
Karena kendaraan listrik yang dijual juga secara safety sebenarnya juga sudah dipersiapkan untuk tahan terhadap air.
“Tapi sebaiknya standar tekanan air berada di 100 bar untuk motor dan mobil. Selain itu sebaiknya pakai pengaturan air yang sprey atau menyebar jadi aman. Terutama untuk bagian kolong sebaiknya yang spray,” ujar Taufik, dilansir Suara, Minggu (3/3/2024).
Lebih lanjut, Taufik menambahkan, meski sudah menggunakan mode spray, disarankan juga untuk memperhatikan jarak tembak saat menggunakan air bertekanan.
Hal ini tentu untuk menghindari komponen-komponen penting terkena air bertekanan tinggi.
“Walaupun kendaraan listrik biasanya sudah punya cover untuk menghindari komponen penting dari air. Tapi sebaiknya tetap kasih jarak tembak. Sekali lagi penyemprotan disarankan pakai mode yang spray,” jelas Taufik. (*/jnp)