Makanan Maggot pun terbilang simpel dan hampir semua rumah memilikinya setiap hari, yaitu seluruh jenis sampah organik tanpa pandang bulu. Contohnya kupasan kulit buah atau sayur, roti yang sudah berjamur, nasi basi dan lain sebagainya. Sampah makanan kita adalah sumber makanan utama untuk Maggot.
Maggot, Si Larva yang Memiliki Nilai Ekonomis Tinggi
Kak Cici menjelaskan bahwa Maggot adalah organisme dengan manfaat yang sangat luar biasa. Maggot memiliki protein yang sangat tinggi, sehingga dapat digunakan sebagai pakan untuk hewan-hewan seperti ikan, burung dan unggas.
Kita tentu tidak asing dengan Ayam Probiotik dan Telur Omega-3, yang ternyata pakan ayam utamanya semua berasal dari Maggot. Sehingga kandungan proteinnya akan lebih tinggi dan lebih sehat untuk di konsumsi. Itulah sebabnya kini Maggot sangat dicari-cari.
“Si Maggot ini bisa dikeringkan menjadi Dry Maggot. Kalo dia masih segar per kilonya cuma sekitar 8,000 sampai 10.000. Tapi kalau sudah kering harganya menjadi mahal, bisa mencapai 70,000 hingga 90,000 per kilo,” jelasnya.
Dry Maggot nyatanya kini menjadi primadona ekspor ke seluruh penjuru dunia, terutama benua Eropa. Dry Maggot akan dihancurkan hingga menjadi tepung dan dicampurkan ke dalam makanan hewan peliharaan seperti kucing dan anjing. Dry Maggot mampu untuk membuat bulu hewan peliharaan menjadi tidak mudah rontok.
Bisa dikatakan semua olahan dari Maggot memiliki banyak manfaat. Minyak Maggot dapat digunakan untuk menyembuhkan luka hewan peliharaan. Kotoran Maggot dapat digunakan sebagai pupuk, bahkan bangkai Lalat Tentara Hitam yang mati setelah pernikahan dan bertelur dapat ditumbuk dan menjadi pakan ikan lele.
Maggot Membantu Pemerintah Menyelesaikan Masalah Sampah Organik
Selain nilai ekonomis yang fantastis, Kak Cici mengatakan bahwa Maggot memberikan dampak positif pada lingkungan yang tak kalah hebatnya.
“Karena Maggot memakan sampah organik, maka sebenernya kita membantu pemerintah menyeleseikan masalah sampah organik. Yang menimbulkan keresahan masyarakat kan sampah organik yang bau, sampah kita membusuk karena ngga ada yang makan. sementara Maggot makanannya itu. Maggot sebenarnya ada tapi kan jumlahnya sedikit karena liar. Tapi kalo kita budidayakan jumlah mereka banyak dan jadi solusi untuk sampah organik,” tuturnya.
