3. Membicarakan hal buruk tentang keluarga pasangan
Istri yang tidak suka dan tidak mau menerima kondisi keluarga suami, maka sama saja telah melakukan dosa. Hal ini masih sering sekali dianggap sepele, padahal Allah SWT tidak menyukainya.
“Kenapa keluargamu selalu mencampuri urusanku?”
“Aku membenci keluargamu.”
“Keluargamu semuanya tidak berguna.”
Ketika seseorang menikah, istri sudah sepatutnya menerima dan menghormati pasangan dengan baik, termasuk keluarga besarnya.
4. Menuntut suami untuk menjadi sosok yang sempurna
Termasuk dosa bagi istri apabila ia selalu menuntut kesempurnaan suami dalam kehidupan rumah tanggannya. Menuntut segala kesempurnaan dari pasangan tentu akan memberatkan salah satu pihak.
“Kenapa kamu tidak bisa seperti dia, sih?”
“Memangnya susah merubah sikapmu itu? Seharusnya tidak begitu.”
“Kamu membuatku malu. Hentikan sikapmu itu.”
5. Melupakan segala bentuk kebaikan yang dilakukan suami
Istri yang selalu melihat keburukan suami dan mengabaikan segala kebaikannya, maka sama saja melakukan perbuatan yang dibenci Allah SWT, sehingga termasuk sebagai dosa.
“Mengapa kamu tidak pernah…”
“Kamu selalu saja beralasan.”
“Dasar kamu, tidak pernah melakukan dengan benar.”
Jangan sampai Mama menganggap sepele kesalahan ini. Pasalnya, hal tersebut merupakan bentuk kufur nikmat yang menjerumuskan pelakunya ke dalam neraka.
6. Mengungkit kebaikan yang telah dilakukan
Jika kita melakukan suatu kebaikan, ada baiknya jangan menghitung atau bahkan mengungkit-ungkit lagi agar pahala yang telah dibuat tidak hilang.
Apabila seorang istri terus mengungkit segala kebaikan terhadap suami, apalagi sampai merendahkannya, maka hal itu termasuk perbuatan dosa.
“Sungguh tidak becus, padahal aku selalu…”
“Mengapa selalu aku yang melakukan hal ini. Kamu tidak punya inisiatif, ya?”
“Kamu tidak pernah…”