Kantamedia – Salah satu yang belakangan ini ramai menghiasi For You Page (FYP) TikTok adalah tren “kesenjangan sosial”. Bukan cuma lucu-lucuan, tren ini ternyata punya makna yang lebih dalam dari sekadar percakapan antar dua orang dengan gaya bercanda.
Tren ini biasanya tampil dalam bentuk video singkat, memperlihatkan dialog antara sepasang kekasih atau dua teman yang menunjukkan perbedaan kondisi sosial atau ekonomi—dan tentunya dibungkus dengan gaya bahasa yang ringan, nyeleneh, dan dekat banget sama kehidupan sehari-hari.
Tren kesenjangan sosial di TikTok membuktikan bahwa media sosial bukan cuma tempat hiburan, tapi juga ruang ekspresi sosial dan budaya. Melalui percakapan kocak dan penuh sindiran, para konten kreator berhasil menyampaikan realitas yang sering kali kita anggap remeh.
Apa Itu Kesenjangan Sosial?
Sebelum kita bahas lebih jauh, yuk kenalan dulu sama istilah “kesenjangan sosial”. Menurut buku Kesenjangan Sosial Mewujudkan Nilai-Nilai Pembangunan Ekonomi karya Weriantoni, kesenjangan sosial adalah ketimpangan yang terjadi dalam berbagai aspek kehidupan—mulai dari ekonomi, sosial, hingga budaya—antara kelompok satu dengan kelompok lainnya.
Nah, di Indonesia sendiri, menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), gini ratio per September 2024 tercatat sebesar 0,388. Angka ini naik dibanding Maret 2024 yang hanya 0,379. Artinya, ketimpangan makin kelihatan.
Di wilayah perkotaan, gini ratio mencapai 0,402, sementara di pedesaan sebesar 0,308. Angka ini menempatkan Indonesia di kategori negara dengan ketimpangan sedang, bersama dengan China (0,38) dan Amerika Serikat (0,41).
Ketimpangan yang Dibungkus dengan Humor
Di tengah ketimpangan sosial yang makin menganga, humor kerap jadi pelampiasan yang membungkus luka. Candaan tentang “anak sultan” dan “kontrakan sejuta rasa” bukan sekadar lelucon, tapi refleksi getir realitas. Lawakan jadi cara rakyat melepas penat, sekaligus sindiran halus terhadap sistem yang timpang.
Namun, tawa itu tak selalu menyembuhkan—kadang justru menyamarkan luka yang tak pernah benar-benar sembuh. Humor memang ampuh, tapi jangan biarkan ia jadi kedok yang meninabobokan kita dari fakta bahwa ketidakadilan masih terus bercokol, sambil kita tertawa di pinggir panggung.
Contoh Percakapan yang Viral FYP TikTok
Kalau kamu sempat scroll TikTok akhir-akhir ini, pasti familiar dengan percakapan semacam ini:
1. A: “Wastafel kamu lupa dimatiin tuh.”
B: “Bukan, itu rumah aku bocor.”
2. A: “Kamu mau makan all you can eat?”
B: “Yes, i can.”