Kantamedia.com – Pemerintah menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) Pertamina non subsidi. Penurunan harga tersebut mulai berlaku mulai hari ini, Selasa (3/1) pukul 14.00 WIB.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengumumkan, BBM Non Subsidi yang mengalami penurunan harga itu terdiri dari Pertamax, Pertamax Turbo, Pertamina Dex, dan Dexlite.
“Pertamax, yang banyak dipakai dulu aja, itu maka diputuskan kemarin, yang hari ini (turun dari) Rp 13.900 (per liter) itu menjadi Rp 12.800 (per liter) ya,” kata dia kepada wartawan di SPBU Pertamina di Jalan MT Haryono, Selasa (3/1).
Berikut rincian harga BBM yang berlaku di seluruh Indonesia, seperti dikutip dari laman resmi Pertamina.
1. Pertalite (RON 90): Rp 10.000 per liter (seluruh Indonesia)
2. Pertamax (RON 92)
– Rp 12.800 per liter (Aceh, DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur)
– Rp 13.050 per liter (Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jambi, Sumatera Selatan, Bangka-Belitung, Lampung, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Maluku, Maluku Utara, Papua, Papua Barat)
– Rp 13.300 per liter (Riau, Kepulauan Riau, Kodya Batam (FTZ), Bengkulu)
3. Pertamax Turbo (RON 98)
– Rp 14.050 per liter (Aceh, DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur)
– Rp 14.350 per liter (Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jambi, Sumatera Selatan, Bangka-Belitung, Lampung, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Maluku, Maluku Utara, Papua, Papua Barat)
– Rp 14.650 per liter (Riau, Kepulauan Riau, Kodya Batam (FTZ), Bengkulu).
4. Solar Subsidi (CN 48): Rp 6.800 (seluruh Indonesia)
5. Dexlite (CN 51)
– Rp 16.150 per liter (Aceh, DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, FTZ Sabang)
– Rp 16.500 per liter (Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jambi, Sumatera Selatan, Bangka-Belitung, Lampung, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Maluku, Maluku Utara, Papua, Papua Barat)
– Rp 16.850 per liter (Riau, Kepulauan Riau, Kodya Batam (FTZ), Bengkulu)
6. Pertamina Dex (CN 53)
– Rp 16.750 per liter (Aceh, DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur)
– Rp 17.100 per liter (Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jambi, Sumatera Selatan, Bangka-Belitung, Lampung, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Maluku, Maluku Utara, Papua, Papua Barat)
– Rp 17.450 per liter (Riau, Kepulauan Riau, Kodya Batam (FTZ), Bengkulu)
Dari daftar harga BBM Pertamina terbaru ini, Pertalite dan Solar tidak mengalami penurunan alias tetap.
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati memberikan penjelasan terkait harga Pertalite dan Solar ini. Menurutnya, dengan harga saat ini, subsidi yang digelontorkan pemerintah masih sangat besar.
“Dan khusus tadi Solar dan Pertalite harganya tetap. Kenapa? Karena hari ini yang Solar itu subsidi pemerintah besar sekali,” bebernya.
Sebut saja untuk Solar yang dipatok Rp 6.800 per liter, mendapat subsidi sekitar Rp 6.500 per liter.
“Contoh seperti Solar, Solar kita jual Rp 6.800 padahal kalau kita lihat kompetitor ini lebih dari dua kali lipatnya. Artinya yang disubsidi negara ini masih sangat besar. Jadi (disubsidi) Rp 6.500-an, jadi setengahnya, Kita tuh jual harga setengahnya dari harga pasar. Di mana pemerintah mensubsidi Rp 6.500 per liter untuk solar,” kata Nicke menjelaskan.
Sementara itu, untuk BBM setara Pertalite dengan RON 90, harga yang dijual oleh kompetitor Pertamina, kata Nicke berkisar Rp 12.000-13.000 per liter. Dengan begitu, dia menyimpulkan besaran subsidi yang digelontorkan masih sangat besar. (*/jnp)