Kantamedia.com – Kementerian Kesehatan RI melaporkan bahwa subvarian baru Virus Covid-19 kembali terdeteksi di Indonesia. Setelah Varian Kraken atau Subvarian Omicron XBB.1.5, kini ada Varian Orthrus yang merupakan subvarian Omicron CH.1.1.
Kemenkes melaporkan penambahan kasus dari Varian Orthrus, Bahkan saat ini, kasusnya mencapai puluhan.
Data terbaru yang disampaikan Kemenkes per 23 Februari 2023, sudah ada 53 kasus Orthrus di Indonesia.
“Sudah ada 53 kasus,” ucap Kepala Biro atau Kabiro Komunikasi Kemenkes Siti Nadia Tarmizi.
Bila menilik sebarannya, subvarian dari Omicron ini paling banyak ditemukan di Jakarta. “Paling banyak di Jakarta, di Jakarta kan 30 kasus,” Siti Nadia Tarmizi menambahkan.
Nadia mengungkapkan pula, penyebaran Varian Orthrus di Indonesia sebagai transmisi lokal. Bukan lagi dari Pelaku Perjalanan Luar Negeri atau PPLN.
Sejauh ini, varian Orthrus berada dalam pemantauan Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO. Sama seperti varian XBB 1.5 atau Kraken. Varian Kraken atau Subvarian Omicron XBB.1.5
Nadia mengungkapkan kedua varian baru Covid-19 itu memiliki potensi penularan yang sama. Kedua subvarian ini sama-sama dalam kategori Variant under Monitoring atau VuM, bukan Variant of Concern atau VoC.
Sekalipun memiliki potensi, hingga kini Omicron CH.1.1 belum memiliki catatan memicu kenaikan kasus di berbagai negara.
“Jadi dua-duanya ini anaknya Omicron, tapi orang lebih takut Kraken karena di banyak negara bisa memicu kenaikan kasus. Dan Orthrus walaupun ditemukan tapi tidak picu kenaikan di berbagai negara,” Kabiro Komunikasi Kemenkes itu menjelaskan.
Menurut Juru Bicara Kemenkes RI, Mohammad Syahril, kasus pertama COVID-19 subvarian Orthrus dilaporkan pada Oktober 2022. Lalu, pada 21 Februari tercatat sudah ada 14 kasus.
Awalnya, kasus COVID-19 subvarian ini tersebar dari empat provinsi, yaitu sepuluh kasus berasal dari DKI Jakarta, sedangkan empat lainnya berasal dari Lampung, Jawa Barat, dan Riau.
Syahril menekankan bahwa Kemenkes RI akan terus memantau COVID-19 Orthrus.
“Saat ini, Kementerian Kesehatan juga terus melakukan pemantauan terhadap Varian Orthrus ini, baik di tingkat nasional maupun daerah, meskipun dan sampai saat ini belum menyebabkan kenaikan kasus,” kata Syahril dalam pernyataan resmi, 21 Februari 2023.