Batu Suli, Situs dengan Sejuta Legenda di Kalimantan Tengah

Di tempat ini juga terdapat Rumah Betang yang sekarang hanya tinggal tiang-tiang penyangganya saja karena di makan usia, di tempat ini pula dapat ditemukan objek wisata budaya seperti kuburan Tamanggung Amai Rawang beserta istri Inai Rawang, Batu Tingkes, Batu Antang, Pemandian Rahan Bawin Kameloh, Telaga Balian serta Patahu Lewu.

Situs Batu Suli memiliki tinggi sekitar 476 MDPL. Bagi wisatawan yang tidak punya keberanian menanjak kokohnya Batu Suli, sudah cukup memandang keindahan Batu Suli dari bawah. Dijamin, rasa kagum akan membuncah melihat bukit bebatuan bak raksasa yang tinggi berdiri di antara hijaunya alam.

Batu Tingkes Di Batu Suli

Dari Palangka Raya, rute menuju situs Batu Suli dapat dikategorikan aman dan nyaman. Tidak melalui lalu lintas yang macet, deretan perkebunan kelapa sawit maupun pepohonan dan rumah masyarakat serta pabrik yang ramai sehingga bukanlah areal lokasi menakutkan.

Berdasarkan riwayat masyarakat sekitarnya, nama Batu Suli diambil dari buah yang banyak tumbuh di lokasi hutan dekat dengan keberadaan bukit bebatuan tersebut. Kulit buahnya berwarna krem dan daging buah warna bening. Sedangkan bijinya berwarna hitam.

Rasa buahnya amat manis. Ukurannya sekitar 10 centimeter dengan bentuk bulat lonjong sebesar kelingking remaja. Masyarakat sekitarnya menyebutnya sebagai buah suli. Dari situlah situs Batu Suli memiliki riwayat nama. Buah Suli sendiri saat ini sudah langka dapat ditemukan lagi.

Legenda Batu Suli dan Amai Rawang

Ada hal menarik dari keberadaan situs Batu Suli, yaitu mengenai cerita legenda masyarakat sekitar. Menurut masyarakat sekitarnya, dulu Batu Suli adalah bukit bebatuan yang tingginya hingga mencapai langit.

Namun tiba-tiba terjadi pertarungan antara Amai Rawang dengan seekor naga besar. Si naga besar itu ingin menguasai dan mengambil Batu Suli menjadi miliknya.

Bagikan berita ini