Batu Suli, Situs dengan Sejuta Legenda di Kalimantan Tengah

Keinginan naga yang amat besar itu ditentang oleh Amai Rawang. Kemudian Amai Rawang bertarung dengan naga besar tersebut bersenjatakan pedang panjangnya.

Amai Rawang berupaya maksimal menghalau naga besar itu pergi dan gagal mengambil Batu Suli.

Lantas, Amai Rawang akhirnya membelah bukit Batu Suli menjadi bercabang dua seperti kondisi saat ini.

Puruk Amang Rawai

Usaha Amai Rawang berhasil dengan menggunakan taktik membelah dua bukit Batu Suli. Sang naga yang amat besar itu pun kemudian pergi dan tidak pernah lagi mencoba merebut Batu Suli.

Ada juga legenda menarik lainnya. Sebuah legenda yang menjadi warisan sejarah cerita dari Suku Dayak. Mengenai keberadaan Batu Antang yang berada di puncak bukit situs Batu Suli.

Batu Antang berarti lorong sempit. Sesuai dengan artinya, Batu Antang tersusun dari dua buah batu yang memang bercelah amat sempit.

Masyarakat adat di sana menganggap, jika mampu melewati celah sempit itu maka hidup si manusia tersebut akan sukses dan jauh dari masalah. Namun sebaliknya, jika tak yakin mampu melewatinya maka jangan coba-coba. Legendanya, selain hidup si manusia itu akan terus kesulitan, bahkan saat berusaha melaluinya dapat terimpit di celah batu.

Legenda Batu Suli dan Ikan Pipih

Legenda versi lainnya tentang Batu Suli adalah terkait ikan Pipih atau Belida.

Menurut cerita orang-orang tua, dahulu kala sebuah tebing batu yang disebut Batu Suli pernah roboh, sehingga menutup hubungan lalu-lintas ikan dari Kahayan Hulu ke Kahayan Hilir.

Bagikan berita ini