Kantamedia.com – Indonesia dikenal sebagai salah satu negara dengan cadangan batu bara terbesar di dunia. Tak heran bila sektor ini menjadi ladang emas bagi sejumlah pengusaha yang kemudian menjelma menjadi konglomerat.
Lewat kepemilikan tambang batu bara di Indonesia, pengelolaan infrastruktur logistik, hingga penguasaan pasar ekspor, mereka berhasil membangun bisnis berskala nasional hingga internasional.
Meskipun industri batu bara kerap dihadapkan pada isu lingkungan dan tekanan transisi energi, nyatanya sektor ini masih menyumbang devisa besar dan menjadi tulang punggung pendapatan sejumlah konglomerat besar di Indonesia.
Lantas, siapa saja para bos batu bara tersebut?
Daftar Bos Batu Bara Terkaya di Indonesia
Mulai dari Low Tuck Kwong, keluarga Widjaja, Garibaldi Thohir, Kiki Barki, hingga TP Rachmat, adalah para bos batu bara terkaya di Indonesia, yang hartanya tembus ratusan triliun.
Berikut adalah para konglomerat di sektor batu bara tersebut:
1. Low Tuck Kwong
Sebagai pemilik PT Bayan Resources Tbk. (BYAN), Low Tuck Kwong dikenal luas sebagai salah satu konglomerat batu bara terbesar dan orang terkaya di Indonesia.
Bayan Resources bukan hanya perusahaan batu bara yang berfokus pada penambangan, tetapi juga memiliki infrastruktur yang mendukung operasionalnya, seperti pelabuhan dan jalur distribusi, yang membuatnya lebih efisien dan kompetitif di pasar global.
Low Tuck Kwong memulai perjalanannya dalam industri batu bara pada tahun 1988 dan menjadikannya sebagai pemilik perusahaan tambang yang memiliki cadangan batu bara terbesar di Indonesia.
Berdasarkan catatan dari Forbes, jumlah kekayaan Low Tuck Kwong pada tahun 2025 mencapai US$27.3 juta atau setara dengan Rp451.664.850.000. Dengan kekayaan tersebut, menjadikan Low Tuck Kwong sebagai orang terkaya ketiga di Indonesia, setelah Budi dan Michael Hartono serta Prajogo Pangestu.
2. Keluarga Widjaja
Nama Sinar Mas yang didirikan oleh keluarga Eka Tjipta Widjaja memang sangat erat dengan sektor agribisnis, keuangan, infrastruktur, hingga properti, namun perlu Anda ketahui, bahwa mereka juga merupakan salah satu pemain besar dalam industri batu bara.
Melalui anak perusahaannya, PT Dian Swastika Sentosa Tbk. (DSSA), yang mengelola Golden Energy Mines (GEMS). Melalui GEMS, Sinar Mas menjadi salah satu produsen batu bara terbesar di dunia.
Sinar Mas mengembangkan portofolio batu bara dan kini menjadi salah satu konglomerat dengan ekspansi internasional yang agresif, termasuk pengakuisisian tambang di luar negeri, seperti Stanmore Coal di Australia.
Berdasarkan laporan dari Forbes, keluarga Widjaja memiliki kekayaan sebesar US$18.9 juta atau sekitar Rp312.804.115.470.
3. Garibaldi Thohir
Garibaldi “Boy” Thohir merupakan salah satu tokoh yang sangat berpengaruh di industri batu bara Indonesia. Sebagai pendiri dan pemilik PT Adaro Energy Tbk. (ADRO), ia berhasil membangun salah satu perusahaan terbesar tambang batu bara di Indonesia, dengan operasional yang mencakup penambangan, logistik, hingga pembangkit listrik tenaga batu bara.
Berkat kepemimpinan Boy Thohir, PT Adaro Energy Tbk. berhasil melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2008 lalu, yang mana OPI Adaro menjadi salah satu IPO terbesar sepanjang sejarah Indonesia.
Keberhasilannya di sektor batu bara ini, membuat Boy Thohir dan keluarga memiliki kekayaan sebesar US$5.3 juta atau sekitar Rp87.717.556.190, membuat Boy Thohir dan keluarga berada di posisi ke-8 dalam daftar Indonesia’s 50 Richest tahun 2024.
4. Kiki Barki
Kiki Barki adalah sosok konglomerat batu bara selanjutnya yang mungkin tidak terlalu di kalangan publik, namun ia merupakan salah satu pengusaha yang sukses di sektor batu bara melalui perusahaannya PT Harum Energi Tbk. (HRUM).
Didirikan pada tahun 1995, Harum Energi memiliki operasi tambang yang tersebar di berbagai wilayah penghasil batu bara di Indonesia dan terus berkembang seiring berjalannya waktu.
Pada tahun 2010, perusahaan milik Kiki Barki ini berhasil masuk ke dalam daftar Bursa Efek Indonesia, dengan catatan sebanyak 79.79% saham dimiliki oleh Kiki barki, dan sisanya milik publik.
Berdasarkan laman perusahaan Harum Energy, anak dari Kiki Barki, yaitu Lawrence Barki, menjabat sebagai Komisaris utama Harum Energy, dan anaknya yang bungsu, Steven Scott Barki, berada di posisi Komisaris.
Sebagai salah satu konglomerat di sektor batu bara, Kiki berhasil masuk dalam daftar 50 orang terkaya di Indonesia versi Forbes tahun 2024 di posisi ke-42 dengan kekayaan sebesar US$1.3 juta atau Rp21.515.626.990.
5. Edwin Soeryadjaya
Selain Garibaldi “Boy” Thohir, nama Edwin Soeryadjaya yang menjadi salah satu pendiri Adaro Energy juga menjadi konglomerat di industri batu bara. Edwin Soeryadjaya diketahui menjabat sebagai Komisaris Utama PT Adaro Energy Indonesia Tbk.
Namun, bukan hanya Adaro Energy saja, Edwin Soeryadjaya juga diketahui memiliki perusahaan lain bernama PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. (SRTG), yang ia dirikan bersama Sandiaga Uno pada tahun 1997.
Berdasarkan catatan terakhir Forbes pada tahun 2015, jumlah kekayaan Edwin Soeryadjaya diketahui mencapai US$1.2 juta atau setara Rp19.860.578.760. Dengan besaran kekayaan yang dimiliki oleh Edwin Soeryadjaya tersebut, ia masuk dalam daftar Indonesia’s 50 Richest Forbes tahun 2024.
6. TP Rachmat
Theodore Permadi Rachmat atau yang dikenal dengan TP Rachmat adalah salah satu orang terkaya di Indonesia, yang juga menjadi konglomerat di sektor pertambangan, khususnya batu bara.
Sebagai pendiri Triputra Group, TP Rachmat mengembangkan beberapa perusahaan yang mencakup berbagai sektor, termasuk pertambangan batu bara.
Melalui Triputra, ia memegang saham di beberapa perusahaan besar tambang batu bara di Indonesia, termasuk Adaro Energy, yang telah menjadi salah satu perusahaan energi terbesar di Indonesia.
Tidak hanya fokus pada eksploitasi batu bara, TP Rachmat juga mengembangkan portofolio bisnis yang berkelanjutan dan diversifikasi ke sektor-sektor lainnya, termasuk infrastruktur dan agribisnis.
Dilansir dari laman Forbes, jumlah kekayaan Theodore Permadi Rachmat di tahun 2025 tercatat sebesar US$3.3 juta atau Rp54.616.591.590. Dengan jumlah kekayaan tersebut, TP Rachmat berada di posisi ke-16 sebagai salah satu dari 50 orang terkaya di Indonesia, dan posisi ke-1108 Billionaires 2025 versi Forbes. (*)