Mengenal Jayabaya, Legenda Ramalan di Indonesia

Kantamedia.com – Setiap peristiwa besar di Indonesia, mulai dari peristiwa alam hingga politik, kerap dibarengi dengan berbagai ramalan. Salah satu legenda ramalan di Indonesia adalah Jayabaya.

Sosok ini kerap kali disebut-sebut ketika membicarakan berbagai peristiwa di Tanah Air. Jayabaya adalah tokoh yang identik dengan ramalan masa depan Nusantara. Terdapat beberapa naskah yang berisi “Ramalan Joyoboyo”, antara lain Serat Pranitiwakya, dan lain sebagainya.

Di luar negeri, peramal yang cukup dikenal adalah Nostradamus dan Baba Vanga. Meski sudah tiada, keduanya tak lekang oleh waktu dan terus dibicarakan terutama soal ramalannya seputar peristiwa yang akan terjadi.

Sedangkan dari dalam negeri, nama seperti Mama Lauren dan Ki Joko Bodo mungkin cukup dikenal publik. Dan kini yang tengah viral adalah Hard Gumay, karena kerap memprediksi kehidupan di masa depan.

Namun, jauh sebelum kedua nama itu, di Indonesia sudah ada peramal klasik, yakni Jayabaya (disebut juga Jayabhaya). Ramalan Jayabaya, begitu orang menyebutnya, bisa dikatakan sebagai legenda dunia nubuat Tanah Air. Meski begitu, Jayabaya bukanlah peramal.

Lalu siapakah Jayabaya?

H.M Vlekke dalam Nusantara: Sejarah Indonesia (2017), menyebutkan bahwa Jayabaya adalah salah satu raja Kerajaan Kediri yang memerintah antara 1135 sampai 1157 Masehi. Selama itu, dia dipuji sebagai raja besar yang kekuasaannya tidak bisa ditentang kerajaan-kerajaan lain.

Jayabaya adalah Raja Panjalu yang memerintah sekitar tahun 1135-1159, dengan nama gelar abhisekanya yang digunakan ialah Sri Maharaja Sang Mapanji Jayabhaya Sri Warmeswara Madhusudana Awataranindita Suhtrisingha Parakrama Uttunggadewa. Pemerintahan prabu Jayabhaya dianggap sebagai masa kejayaan Kerajaan Panjalu.

Peninggalan sejarahnya berupa Prasasti Hantang (1135), Prasasti Talan (1136), dan Prasasti Jepun (1144), serta Kakawin Bharatayuddha (1157).

Tidak hanya itu, dia juga sosok dibalik penerjemahan kisah Mahabharata dari India Kuno ke dalam bahasa Jawa. Berkat dirinya, lahirlah kisah populer Bharatayudha, reproduksi kisah Mahabharata yang menempatkan dan menyesuaikan cerita ke dalam lingkungan, adat istiadat dan mentalitas Jawa.

Meski demikian, keberhasilan ini bukanlah yang membuat Jayabaya terkenal. Dia justru dikenal karena ramalannya, yang sebetulnya dia sendiri tidak pernah tercatat membuat ramalan. Artinya, ramalan yang merujuk pada Jayabaya dibuat oleh orang lain.

Pada dasarnya, menelusuri asal-usul suatu ramalan sulit ditelusuri. Namun, Vlekke mencatat kalau penyertaan nama Jayabaya dalam kisah ramalan murni disebabkan karena populernya nama Jayabaya itu sendiri. Sosok pencipta ramalan mengatasnamakan pada Jayabaya karena dia adalah raja besar yang sukses menyusun naskah Bharatayudha.

“Jayabaya dalam sejarah sama sekali tidak berhubungan dengan ramalan itu,” kata Vlekke.

Bagikan berita ini