Hut Ri

Bantai Inter 5-0, PSG Juara Liga Champions Untuk Pertama Kali

Kantamedia.com – PSG tampil luar biasa dengan membantai Inter Milan 5-0 di partai final Liga Champions di Stadion Allianza Arena, Munchen, Minggu (1/6/2025) dini hari WIB. Berkat gol-gol dari Desire Doue, Achraf Hakimi, Khvicha Kvaratskhelia, dan pemain muda Senny Mayulu, PSG sukses menjadi juara Liga Champions untuk pertama kalinya.

Klub asal Prancis itu menciptakan dua gol pertama saat laga baru berjalan 20 menit lewat Achraf Hakimi dan Desire Doue. Pada paruh kedua laga, PSG menambah tiga gol lewat Khvicha Kvaratskhelia, Doue, dan Senny Mayulu.

Skor 5-0 juga menjadi kemenangan paling telak yang pernah terjadi di final Liga Champions. PSG menjadi tim pertama yang memenangkan final European Cup/Liga Champions dengan margin lima gol.

Gelar ini menjadi pencapaian terbesar PSG dalam kompetisi antarklub Eropa, setelah sebelumnya hanya mampu mencapai final pada musim 2019/2020, ketika mereka kalah tipis 0-1 dari Bayern Muenchen.

Dengan pencapaian ini, PSG masuk ke dalam daftar tim top Eropa yang sudah mengangkat Si Kuping Besar. Sebanyak 24 tim sudah pernah menjadi juara, Real Madrid paling sering dengan 15 trofi.

Jurnalis Spanyol, Guillem Balgue, yang menyebut kesuksesan menjadi juara Liga Champions akan menandai era baru di PSG.

“Luis Enrique sudah bekerja sepanjang tahun untuk hal ini. Ini merupakan kulminasi dari era baru di PSG,” kata Guillem Balgue seperti dikabarkan oleh BBC.

Pujian tinggi terlontar untuk Luis Enrique yang bagus menangani PSG. Dia pun menyebut bahwa eks pelatih Barcelona dan Spanyol itu menjadi kepingan terakhir PSG meraih kesuksesan di Eropa.

Kemenangan PSG atas Inter bukan sekadar sejarah baru karena margin skor terbesar dalam final Liga Champions. Kemenangan ini juga menjadi kisah manusiawi yang menggetarkan hati, tentang seorang ayah yang tak pernah lupa pada cintanya yang paling tulus—anak yang telah pergi mendahuluinya.

Setelah laga, Luis Enrique juga menyampaikan perasaan emosional atas pencapaian timnya.

“Sejak hari pertama saya bilang ingin memenangi trofi besar, dan Paris belum pernah keluar sebagai juara Liga Champions. Kini kami melakukannya untuk pertama kalinya. Rasanya luar biasa bisa membuat banyak orang bahagia,” ujar Enrique.

Di tengah euforia PSG menjuarai Liga Champions dengan kemenangan telak 5-0 atas Inter Milan, terselip momen paling menyentuh dari sang pelatih, Luis Enrique. Pelatih asal Spanyol itu mempersembahkan kemenangan bersejarah ini untuk mendiang putrinya, Xana.

Usai upacara pengangkatan trofi di Allianz Arena, Sabtu (31/5/2025) malam waktu setempat, Enrique mengenakan kaus bergambar dirinya dan Xana—putri kesayangannya—yang sedang menancapkan bendera klub di lapangan. Gambar tersebut merupakan replikasi dari momen ikonik saat Xana kecil menancapkan bendera Barcelona pada final Liga Champions 2015, tahun ketika Enrique membawa Blaugrana meraih treble.

Xana meninggal dunia pada Agustus 2019 di usia 9 tahun setelah berjuang melawan kanker tulang selama lima bulan.

Dengan mengenang Xana, Luis Enrique menunjukkan bahwa sepak bola bukan hanya soal trofi dan kemenangan, tapi juga tentang kenangan, cinta, dan keluarga.

Tak hanya Enrique yang mengenang Xana, suporter PSG pun turut memberikan penghormatan. Mereka membentangkan tifo besar bergambar sang pelatih dan putrinya berdiri berdampingan di atas lapangan, menancapkan bendera PSG—sebuah simbol cinta, kenangan, dan harapan yang tak lekang waktu. (*)

Bagikan berita ini