Aksi Damai Warnai Hari Tani Nasional, Mahasiswa Kalteng Desak Evaluasi Program Sawah dan Mafia Pupuk

Palangka Raya, Kantamedia.com  — Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Peduli Pertanian menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor Gubernur Kalimantan Tengah, Kamis (25/9/2025) pukul 11.00 WIB. Aksi ini digelar dalam rangka memperingati Hari Tani Nasional, dengan membawa dua isu utama: efektivitas program Cetak Sawah Rakyat (CSR) dan pemberantasan mafia pupuk.

Massa aksi yang terdiri dari gabungan BEM, OKP, dan sejumlah aliansi mahasiswa diterima langsung oleh Wakil Gubernur Kalteng, Edy Pratowo, bersama jajaran pejabat provinsi.

Koordinator lapangan, Dida Paramida, menilai program CSR tidak berjalan sesuai harapan. Ia menyoroti minimnya pengelolaan pasca pencetakan lahan yang berdampak pada hasil pertanian. “Jangan hanya sebatas perencanaan. Pemerintah harus mengevaluasi dan mengeluarkan kebijakan sesuai kondisi lapangan,” tegasnya.

Aliansi juga menyoroti persoalan mafia pupuk yang menyebabkan kelangkaan dan lonjakan harga. Studi lapangan mahasiswa menemukan harga pupuk urea mencapai Rp400 ribu per sak akibat tidak tersedianya subsidi. “Biaya produksi jadi tinggi, petani enggan menanam. Kami minta audit distribusi pupuk melibatkan kepolisian dan instansi terkait,” tambah Dida.

Mahasiswa mendesak agar pupuk subsidi jenis Ponska dan Urea segera ditata ulang distribusinya agar harga tetap terjangkau dan stok tersedia di desa-desa. Mereka juga mendorong keterlibatan perguruan tinggi dalam evaluasi program CSR dan kebijakan pertanian secara berkelanjutan.

Aksi berlangsung tertib dan diakhiri dengan dialog bersama pemerintah. Para mahasiswa berharap tuntutan mereka segera ditindaklanjuti agar kebijakan pertanian benar-benar berpihak kepada petani Kalimantan Tengah. (Daw).

Bagikan berita ini