Aksi Rekontal di Polda Kalteng Berujung Ricuh, Polisi Semprotkan Water Cannon

PALANGKA RAYA, kantamedia.com – Aksi demonstrasi yang digelar aliansi mahasiswa bersama pengemudi ojek online (ojol) di depan Markas Polda Kalimantan Tengah (Mapolda Kalteng), Jumat (29/8), berakhir ricuh. Massa yang tergabung dalam Aliansi Reformasi Kepolisian Total (Rekontal) menyuarakan tuntutan sejak pukul 13.30 WIB.

Situasi mulai memanas ketika massa aksi melakukan pelemparan berbagai benda ke arah pagar Mapolda Kalteng, mulai dari ban, tanaman, botol air, hingga telur. Tak hanya itu, aksi bakar ban juga dilakukan, sementara sebagian massa berusaha menggoyang pintu pagar markas kepolisian.

Kapolda Kalteng, Irjen Pol Iwan Kurniawan, sempat keluar menemui massa untuk mendengar langsung aspirasi mereka. Namun pertemuan singkat itu dinilai tidak memuaskan, sehingga gelombang protes kembali meningkat. Massa yang tidak puas melanjutkan aksi dengan dorongan keras terhadap barikade aparat.

Ketegangan mencapai puncaknya ketika aparat kepolisian terpaksa menggunakan water cannon untuk memukul mundur massa yang berusaha merangsek masuk. Suasana semakin tegang di sekitar lokasi, namun aparat berupaya mengendalikan situasi agar tidak semakin meluas.

Koordinator Lapangan Aliansi Rekontal, Satria Bintang, dalam orasinya menegaskan aksi tersebut bukan untuk membuat keributan, melainkan untuk menuntut keadilan atas tindakan represif aparat.

“Kami memahami mungkin banyak tekanan yang Bapak rasakan. Tapi kami juga merasakan ketidakadilan ini. Banyak yang mengatakan ‘oknum’, tetapi jika terus terjadi berulang-ulang, siapa yang harus bertanggung jawab?” tegasnya.

Ia menambahkan, aksi damai ini merupakan bentuk peringatan agar kepolisian menjalankan fungsi sebagaimana mestinya, yaitu melindungi masyarakat, bukan sebaliknya. “Kami turun hari ini bukan untuk membuat keributan, tetapi untuk menyuarakan keadilan. Mari bersama-sama mencari solusi yang benar, bukan terus membiarkan kekerasan terjadi,” imbuhnya. (daw)

Bagikan berita ini