Kantamedia.com – Seorang pria bernama Susanto, tengah viral menjadi perbincangan di media sosial. Pasalnya pria yang hanya lulusan SMA itu baru ketahuan menjadi dokter gadungan setelah selama dua tahun bekerja di RS Pelindo Husada Citra (PHC) Surabaya.
Selama dua tahun bekerja di RS tersebut, tidak ada yang curiga terhada Susanti. Bahkan dari pihak rumah sakit tempat dia bertugas. Pun selama itu, tidak ada pasiennya yang mengeluh saat berobat dengan Susanto. Padahal, dia selama mengurusi pasien, dia hanya bermodalkan insting.
Direktur Utama PT PHC, dr Subardjo, mengakui pihaknya telah kecolongan. Namun, menurut Subardjo, tidak ada pasien yang menjadi korban ‘kebodongan’ Susanto.
“Dia tugas sebagai dokter umum di klinik OHiH. Melayani tes kesehatan pekerja Pertamina sebelum kerja.”
“Tugasnya hanya mengecek kesehatan pekerja, bukan memberi resep obat,” ucap Subardjo, dilansir dari TribunJatim, Rabu (13/9/2023).
Curi data dokter lain di Facebook
Kasus dokter gadungan Susanto ini berawal pada 2020 lalu. Saat itu, RS PHC Surabaya membuka lowongan kerja dokter umum untuk ditempatkan di klinik K3 wilayah kerja Pertamina di Cepu, Jawa Tengah. Susanto pun melamar lowongan pekerjaan itu.
Sebagai lulusan SMA, dia mengakali surat lamaran itu dengan mencuri data milik seorang dokter bernama Anggi Yurikno asal Bandung yang diperolehnya dari media sosial Facebook.
Dikarenakan saat itu masih terjadinya pandemi COVID-19, proses rekrutmen yang dilakukan RS PHC secara online. Dia pun mengikuti serangkaian rekrutmen, termasuk wawancara secara online.
Tanpa diketahui alasannya, RS PHC menerima lamaran Susanto sebagai dokter umum dan akhirnya bekerja selama dua tahun.
Selama bekerja di RS PHC Surabaya, Susanto digaji Rp7,5 juta per bulan. Dia juga menerima tunjangan lain-lain dari rumah sakit tersebut. Susanto menerima gaji tersebut selama 2 tahun sesuai kontraknya. Akibat ulahnya tersebut, RS PHC Surabaya mengalami kerugian hingga Rp262 juta.
Terbongkar
Selama dua tahun bekerja sebagai dokter umum di unit kerjanya, tidak ada yang curiga terhadap kinerja Susanto.