Puluhan Napi Keracunan Miras Oplosan di Lapas, Satu Meninggal Dua Kritis

Kantamedia – Puluhan narapidana atau warga binaan pemasyarakatan (WBP) Lapas Biaro Kelas II A Bukittinggi dilarikan ke rumah sakit karena keracunan. Satu orang napi tewas, dua kritis dan belasan lainnya masih dirawat.

“Benar, ada satu pasien yang kami terima jam 14.00 WIB diantar oleh mobil operasional Lapas Bukittinggi. Meninggal jam 16.30 setelah dirawat di IGD. Diagnosa awal terjadi intoksikasi atau keracunan alkohol,” ujar Humas Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bukittinggi Nugrahadi pada Rabu (30/4), seperti dilansir Antara.

Direktur RSAM Bukittinggi Busril menyebut dua orang napi dalam keadaan kritis akibat menenggak miras oplosan.

Busril menjelaskan hasil pemeriksaan sementara para korban keracunan minuman yang bercampur dengan jenis bahan baku pembuatan parfum.

Koordinator Humas Ditjen PAS Rika Aprianti memastikan saat ini 8 orang napi keracunan sudah pulih dan dipersiapkan untuk kembali ke Lapas.

“Saat ini 8 orang WBP sudah lebih pulih dan dipersiapkan untuk kembali ke Lapas,” kata Rika kepada wartawan, Kamis (1/5/2025), dilansir CNN Indonesia.

Rika menambahkan saat ini warga binaan yang terdampak masih dalam perawatan intensif di rumah sakit Achmad Mochtar Bukittinggi. Pihak keluarga juga sudah dihubungi oleh petugas Lapas Bukittinggi.

Rika menegaskan saat ini masih dilakukan penyelidikan. Rika menambahkan adanya dugaan pelanggaran dari warga binaan yang menyalahgunakan salah satu material pembinaan kemandirian perseorangan pembuatan parfum. “Pembuatan parfum yang dicampur dengan minuman sachet,” kata Rika.

Sebelumnya puluhan warga binaan Lapas Kelas IIA Bukittinggi dilaporkan dilarikan ke RSUD Bukittinggi karena keracunan setelah menenggak minuman keras oplosan.

“Benar, ada satu pasien yang kami terima jam 14.00 WIB diantar oleh mobil operasional Lapas Bukittinggi. Meninggal jam 16.30 setelah dirawat di IGD. Diagnosa awal terjadi intoksikasi atau keracunan alkohol,” kata Humas RSUD Bukittinggi Nugrahadi.

Senada dengan itu, Direktur Rumah Sakit Achmad Mochtar (RSAM) Busril menyebutkan sebanyak 22 napi keracunan dilarikan ke rumah sakit tersebut untuk mendapatkan perawatan intensif.

“Dua orang dalam status merah (kritis) dan dirawat di ICU dengan dipasang ventilator, 11 orang berstatus kuning. Pasien diantar dan dijaga ketat petugas Lapas,” kata Busril. (*)

TAGGED:
Bagikan berita ini

KANTAMEDIA CHANNEL

YouTube Video
Bsi