Kepolisian masih mendalami kasus penganiayaan guru SMAN 7 Rejang Lebong itu, mengingat ada versi berbeda antara yang disampaikan korban maupun pelaku. Versi siswa PD disebut bahwa awalnya mereka datang terlambat pada Selasa, 1 Agustus 2023, lalu duduk di kantin.
Dari keterangan PD pada petugas penyidik, ia mengaku tidak merokok di kantin sekolah seperti yang dituduhkan Zaharman. Yang melakukan tindakan tidak terpuji itu adalah seorang teman yang duduk di sebelahnya.
Saat itu, salah satu teman PD merokok di kantin tersebut. Selang berapa lama, gurunya, yakni korban Zaharman, datang dan memarahi temannya yang merokok. Saat dimarahi guru, PD mengaku hendak berlari karena takut, tapi tiba-tiba ditendang guru hingga mengenai wajahnya.
Meski begitu, Juda menegaskan kejadian kekerasan dalam bentuk apapun tidak dibenarkan di mata hukum. Oleh sebab itu, ia telah memerintah jajaran, termasuk Polsek Padang Ulak Tanding, mencari keberadaan orangtua murid yang jadi pelaku kasus dugaan penganiayaan itu.
Kejadian yang mencoreng institusi pendidikan itu pun viral di media sosial. Konten tentang guru yang dianiaya orangtua murid juga disesalkan banyak pihak.
Viral di Media Sosial
Video tentang guru yang diketapel orangtua murid itu diunggah banyak akun di TikTok, salah satunya @idaayukomang_3. Kejadian saat ia diketapel orangtua murid bermula saat Zaharman sebagai guru olahraga menegur murid yang merokok di belakang halaman sekolah, sebagaimana diungkap pihak kepolisian.
Sesaat ditegur, murid berinisial PDM (16) lantas berlari pulang ke rumah memanggil orangtuanya. Mendapat pengaduan dari sang anak, orangtuanya, yakni AR (45), langsung mendatangi sekolah.
Saat itu, AR langsung masuk ke sekolah dan berkata pada satpam bahwa anaknya dipukul oleh korban. Satpam sekolah berusaha menahan, tapi wali murid malah mengeluarkan pisau dan katapel.
Setelah memaksa masuk, AR bertemu korban hingga mengarahkan katapel ke arah Zaharman, yang kemudian mengenai mata sang guru. Melihat mata korban mengeluarkan darah, pelaku panik dan langsung keluar dari sekolah.
Di kolom komentar warganet ikut prihatin atas kejadian yang menimpa Zaharman. “Semoga Allah angkat derajatmu pak,” tulis warganet. “Lekas sembuh,” komentar warganet. “Sehat selalu guruku,” warganet mendoakan. “Harus diproses ini, semoga ada keadilan buat sang guru,” cetus yang lain. (*/jnp)