PDIP Bantah Minta Jatah Capres untuk Gabung Koalisi Besar

Kantamedia.com – Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menepis kabar bahwa partai itu mensyaratkan jatah calon presiden (Capres), jika bergabung di koalisi besar partai politik.

“Enggak ada syarat-syaratan. Duduk dulu lah. Bangsa ini mau ke mana ke depan, karena seakan-akan PDIP sombong karena belum apa-apa bicara syarat. Kami tidak seperti itu,” kata Ketua DPP PDIP Said Abdullah di kompleks parlemen, Selasa (11/4).

Said enggan partainya dinilai sombong dengan mematok syarat tersebut, kendati PDIP memang memegang tiket penuh pencalonan.

Menurutnya, soal capres-cawapres itu akan dibicarakan lebih lanjut nantinya jika PDIP memang sudah bergabung.

Said menyebut ke depannya PDIP akan berinisiatif menjalin silaturahmi dengan partai lain membahas soal ini. “PDIP akan ambil inisiatif untuk tetap melakukan silaturahim,” ujarnya.

Said menyampaikan demikian dalam merespons pernyataan teman separtainya, Budiman Sudjatmiko yang menyebut PDIP mensyaratkan capres dalam negosiasi Koalisi Besar.

“PDI Perjuangan sebagai capres, posisinya itu stand point harus ada dong,” ujar Budiman di acara Political Show CNNIndonesia TV, Selasa (11/4).

Sebelumnya, wacana koalisi besar mengemuka dalam pertemuan antara lima ketua umum partai koalisi pemerintah dengan Presiden Jokowi di Kantor DPP PAN pada Minggu (2/3) lalu.

Mereka yang hadir antara lain Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan menjamu Airlangga Hartarto (Golkar), Prabowo Subianto (Gerindra), Muhaimin Iskandar (PKB), dan Mardiono (PPP), sedangkan PDIP tidak hadir dalam pertemuan itu.

Sementara itu, Ketua DPP PPP Achmad Baidowi menilai wajar jika PDIP ngotot kadernya menjadi calon presiden (capres) jika bergabung ke Koalisi Besar pada Pilpres 2024.

Pernyataan itu disampaikan Awiek merespons sikap Golkar yang menyarankan PDIP tidak bergabung jika tetap ngotot kadernya menjadi Capres. Kendati begitu, Awiek menilai persoalan ini tetap harus dibicarakan secara bersama-sama.

“Tapi kalau itu duduk bareng kan dengan teman-teman yang lain mendiskusikan itu lebih bagus, lebih elok,” ujarnya, Selasa (11/4).

Lebih lanjut Awiek mengaku maklum sikap PDIP tersebut. Pasalnya partai besutan Megawati Soekarnoputri itu sudah punya tiket capres cawapres di Pemilu 2024 tanpa harus berkoalisi.

“Ya kalaupun sebenarnya PDIP minta sebagai capres ya wajar aja sebenarnya. Ya, karena dia punya golden ticket, tanpa bergabung dengan koalisi besar, PDIP tuh bisa mengusung capres dan cawapres,” kata dia

Namun, ia mengaku hingga kini masih belum ada pembicaraan dari PDIP terkait persoalan itu. Lebih lanjut, ia pun enggan berkomentar lebih dalam soal itu, lantaran menurutnya Koalisi Besar itu juga masih belum resmi terbentuk hingga kini.

Sedangka Wakil Ketua Umum Partai Golkar Nurdin Halid sebelumnya meminta agar PDIP tidak ngotot untuk menjadikan kadernya sebagai capres apabila memang berniat bergabung bersama Koalisi Besar.

Nurdin mengatakan Koalisi Besar akan menjadi lebih susah menentukan capres jika PDIP bergabung. Menurutnya, beberapa partai sejauh ini telah menetapkan jagoan masing-masing untuk menjadi capres.

“Udah diputuskan secara tidak langsung Ibu Mega sudah ‘PDIP tetap mencalonkan kadernya’. Nah, kalau itu jangan masuk ke sini,” kata Nudin, Senin (10/4).

Nurdin menyebut apabila PDIP tak bergabung ke Koalisi Besar, akan menghadirkan lebih banyak pasangan capres dan cawapres. Kondisi ini baik bagi demokrasi. (*/jnp)

Bagikan berita ini

KANTAMEDIA CHANNEL

YouTube Video
Bsi