Palangka Raya, kantamedia.com – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Kalimantan Tengah menilai stabilitas sektor jasa keuangan (SJK) di daerah tetap terjaga meskipun dinamika ekonomi global terus bergerak dinamis. Tren positif terutama terlihat dari pertumbuhan signifikan sektor pasar modal di wilayah ini.
Kepala OJK Kalteng Primandanu Febriyan Aziz mengungkapkan, hingga April 2025, jumlah Single Investor Identification (SID) atau investor pasar modal di Kalimantan Tengah meningkat menjadi 109.762 orang, naik 7.421 investor atau 7,25 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
“Ini menunjukkan peningkatan kepercayaan masyarakat terhadap pasar modal sebagai instrumen investasi jangka panjang,” ujar Primandanu di Palangka Raya, Jumat (13/6/2025).
Meski demikian, OJK mencatat adanya penurunan nilai saham yang dimiliki para investor. Total nilai saham per April 2025 tercatat Rp3,05 triliun, turun Rp308,78 miliar atau 9,18 persen yoy dari sebelumnya Rp3,36 triliun. Namun penurunan tersebut dinilai sebagai refleksi dinamika pasar dan belum mengganggu minat investasi lokal.
Sebaliknya, nilai transaksi saham justru melonjak tajam hingga Rp670,83 miliar, meningkat 215,63 persen yoy dari posisi April 2024 sebesar Rp212,54 miliar.
“Tingginya nilai transaksi menunjukkan semakin aktifnya investor lokal dalam melakukan perdagangan saham,” lanjut Primandanu.
Selain itu, sektor Reksa Dana juga mencatat kinerja mengesankan. Jumlah nasabah Agen Penjual Efek Reksa Dana (APERD) baik individu maupun institusi terus bertumbuh. Nilai penjualan produk Reksa Dana naik Rp13,45 miliar atau 153,57 persen yoy, dari Rp8,76 miliar menjadi Rp22,21 miliar.
OJK Kalteng menilai perkembangan positif ini merupakan hasil dari penguatan sinergi bersama Pemprov Kalteng dan pelaku industri keuangan. Melalui Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD), berbagai inisiatif strategis digulirkan untuk memperluas literasi keuangan dan memperkuat inklusi di seluruh lapisan masyarakat. (daw)