Palangka Raya, Kantamedia.com – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kalimantan Tengah mencatat lonjakan signifikan aktivitas keuangan digital di wilayah ini, terutama melalui transaksi QRIS dan layanan mobile banking.
Kepala OJK Kalteng, Primandanu Febriyan Aziz, menyebutkan bahwa hingga Agustus 2025, jumlah transaksi QRIS mencapai 16,5 juta kali, tumbuh 103 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Dari sisi nilai, transaksi meningkat menjadi Rp2,2 triliun atau naik 104 persen.
“Selain itu, jumlah pelaku usaha mikro dan merchant yang menggunakan QRIS juga meningkat menjadi 362 ribu per Agustus 2025 — naik 21 persen dibanding tahun lalu,” jelas Primandanu dalam wawancara di Palangka Raya, Rabu (29/10/2025).
Ia menilai tren ini menunjukkan bahwa masyarakat semakin terbiasa dengan sistem keuangan digital. “Sekarang, pembayaran, tabungan, hingga investasi sudah serba digital. Ini tanda positif, tapi harus diimbangi dengan literasi digital yang baik agar masyarakat tidak terjebak penipuan online,” ujarnya.
Primandanu juga mengingatkan pentingnya menjaga keamanan data pribadi, yang kini menjadi pintu utama kejahatan siber di sektor keuangan. “Jangan sembarangan memberikan data pribadi kepada pihak yang tidak dikenal. Ini bagian dari literasi finansial digital yang harus terus ditingkatkan,” tegasnya.
Dalam momentum Hari Keuangan Nasional 2025, OJK mengajak masyarakat Kalimantan Tengah menjadikan momen ini sebagai refleksi untuk mengelola keuangan secara bijak, bertanggung jawab, dan aman. “Kami mendorong agar masyarakat hanya menggunakan layanan keuangan yang terdaftar dan diawasi OJK, baik secara online maupun offline,” ujarnya.
OJK juga mencatat hasil positif dari Bulan Inklusi Keuangan 2025, di mana lebih dari 8.300 rekening tabungan baru dibuka dengan nilai transaksi mencapai Rp48,64 miliar, serta 8.100 akun investasi pasar modal baru di wilayah Kalimantan Tengah. (Daw).


 
		 
		 
		 
		 
		 
		
