PALANGKA RAYA, kantamedia.com – Pemerintah Kabupaten Katingan, Kalimantan Tengah, menegaskan kesiapannya dalam membuka Sekolah Rakyat sebagai bentuk komitmen terhadap pemenuhan hak pendidikan bagi anak-anak dari keluarga tidak mampu dan yang putus sekolah. Bangunan bekas Hotel Katingan akan dimanfaatkan sementara sebagai ruang belajar, sembari menunggu pembangunan gedung sekolah permanen dari pemerintah pusat.
Bupati Katingan, Saiful, dalam keterangannya saat menghadiri kegiatan di Palangka Raya, Rabu (16/7/2025), mengungkapkan bahwa proses belajar mengajar dijadwalkan akan dimulai pada Juli atau Agustus tahun ini. Ia memastikan seluruh persiapan operasional telah rampung, termasuk rekrutmen peserta didik dan penyediaan asrama.
“Anak-anak yang kami jaring benar-benar dari kalangan tidak mampu dan yang sebelumnya putus sekolah. Saat ini sudah terdaftar 100 siswa, 50 untuk jenjang SMP dan 50 untuk SMA,” ujar Saiful. Ia menambahkan bahwa para siswa akan tinggal di asrama yang terletak tak jauh dari lokasi sekolah.
Namun, guna memenuhi target delapan rombongan belajar (rombel), pemerintah pusat mendorong agar jumlah siswa ditambah menjadi total 200 orang – masing-masing 100 untuk jenjang SMP dan SMA. “Nantinya, akan ada empat kelas per jenjang pendidikan. Untuk sementara, jenjang SD belum dibuka,” jelas Saiful.
Pemanfaatan bangunan eks hotel menjadi solusi jangka pendek, mengingat gedung Sekolah Rakyat yang permanen masih dalam tahap perencanaan pembangunan. Pemerintah pusat disebut telah menyiapkan anggaran untuk membangun fasilitas tersebut dalam waktu dekat.
Saiful menegaskan bahwa program ini merupakan salah satu upaya nyata dalam menjawab tantangan pendidikan di daerah, khususnya bagi anak-anak yang selama ini terpinggirkan akibat kondisi sosial dan ekonomi.
“Sekolah Rakyat ini bukan sekadar tempat belajar, tetapi juga wadah harapan bagi anak-anak Katingan yang selama ini terputus dari akses pendidikan. Kita ingin mereka memiliki masa depan yang lebih baik,” pungkasnya.
Dengan pendekatan asrama dan pembiayaan penuh dari pemerintah, Sekolah Rakyat diharapkan dapat menjadi model pendidikan berbasis keberpihakan pada kelompok rentan, sekaligus memperkuat strategi nasional dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045 yang inklusif dan berkeadilan. (daw)



