PALANGKA RAYA, kantamedia.com – Program beasiswa kuliah gratis “Satu Keluarga Satu Sarjana” terus menjadi prioritas utama Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng). Dari target 10.000 penerima, hingga pertengahan 2025 sudah terealisasi sekitar 3.060 mahasiswa, dengan serapan anggaran Rp13–15 miliar.
Kadisdik Kalteng, M. Reza Prabowo, menegaskan bahwa mekanisme beasiswa kini berbeda dari program TABE sebelumnya. “Jika dulu dana dikirim langsung ke rekening mahasiswa, sekarang disalurkan langsung ke universitas. Dengan skema ini, mahasiswa penerima tidak lagi dipungut biaya kampus,” terangnya.
Kuota beasiswa masih tersedia hingga 2025, bahkan berpotensi bertambah sesuai hasil pendataan kebutuhan. Pembagian kuota menyesuaikan kapasitas masing-masing perguruan tinggi, seperti UPR, IAIN, Universitas Muhammadiyah, hingga sejumlah PTS dengan daya tampung lebih kecil.
Reza menekankan bahwa pendataan dilakukan berkolaborasi dengan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Pemdes) hingga tingkat desa. “Pendataan mencakup status pendidikan seluruh anggota keluarga. Bagi yang tidak lulus SMP atau SMA, akan diarahkan mengikuti pendidikan kesetaraan paket B dan C,” ujarnya.
Program pendidikan kesetaraan ini diharapkan mampu membuka kembali akses pendidikan bagi masyarakat putus sekolah, sekaligus menekan kesenjangan kualitas SDM antarwilayah di Kalteng. (daw)
